- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Agus Prayitno, membantah isu bahwa proses serang terima jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, berlangsung secara tertutup.
"Tidak benar keluarga nanti sudah selesai proses DVI kalau mau liat dengan kondisi yang sebenarnya kami izinkan, boleh dilihat," kata Agus, Sabtu malam.
Hal ini, kata Agus diperlukan untuk identifikasi tahap akhir. Sehingga, peti tersebut tidak diberikan secara tertutup.
"Prosedur sebenarnya memang seperti ini. Korban memang dimasukkan peti, keluarga dipersilakan untuk mengenali. Tidak diberikan dalam peti tertutup tapi pengenalan identifikasi korban oleh keluarga," kata dia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa proses serah terima jenazah kepada keluarga berlangsung secara tertutup. Diisukan bahwa keluarga menerima jenazah yang berada dalam peti tertutup sehingga tidak dapat mengenali korban.
Kabar ini menimbulkan reaksi protes keluarga korban. Hal ini karena keluarga korban takut jika jenazah yang dibawa bukan keluarga mereka.
"Kalau ada berbentuk wajah, apa salahnya dikasih lihat, jadi jangan terima peti kosong. Kalau kami sampaiĀ tak mengenali tidak benar kan tidak bagus. Siap menerima, mau kondisinya buruk, atau apa, sudah ikhlas. Kalau ada, silakan diberitahu," kata Nanny bBadley, salah satu anggota keluarga korban, Steven, di RS Polri.