CVR Kotak Hitam Sukhoi Bukan Buatan Rusia

CVR (cockpit voice recorder) Pesawat Sukhoi tiba di Bandara Halim Perdanakusuma
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews – Penyelidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, Cockpit Voice Recorder (CVR) Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak, bukan buatan Rusia.

CVR tersebut memiliki kode L3 Communicated. “Yang pasti bukan buatan Rusia,” kata Masruri, Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 16 Mei 2012.

Badan SAR Nasional pagi tadi telah menyerahkan CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam kepada KNKT. Saat ini, ujar Masruri, CVR itu sedang diteliti di Laboratorium KNKT, Jalan Merdeka Timur, Jakarta.

Bus dan Truk Padati Pelabuhan Bakauheni, Melonjak dibandingkan Sehari Sebelumnya

Tahap pertama yang dilakukan KNKT adalah mengunduh data yang ada dalam CVR gosong itu. Untuk itu, pihak Rusia akan mendatangkan CVR baru untuk membantu proses pengunduhan data.

“CVR diperiksa, dan CVR baru akan digunakan sebagai media untuk men-download data-data yang ada di CVR pesawat jatuh itu,” kata Masruri. Seperti diketahui, CVR adalah alat untuk merekam suara di kokpit, baik percakapan yang ada di dalam kokpit maupun berbagai bunyi dan tanda-tanda tertentu.

Ketua Penyelidik KNKT Mardjono Siswosuwarno mengatakan, dalam CVR ada 4 kanal perekam. Saat ini, menurutnya, paling tidak ada 3 kanal yang harus segera diunduh, yaitu kanal kopilot, kanal pilot, dan kanal area kokpit.

Kanal copilot berfungsi untuk merekam suara kopilot, kanal pilot untuk merekam suara pilot, dan kanal area kokpit untuk merekam semua bunyi yang berada dalam cockpit. “Misalnya instrumen bunyi warning,” kata Mardjono.

Meski KNKT dapat melakukan investigasi hanya dengan menggunakan CVR, namun Masruri berharap Flight Data Recorder (FDR) juga dapat segara ditemukan. “Kami mengharapkan ada data sebanyak-banyaknya untuk investigasi,” kata dia.

FDR diperlukan karena di kotak itu terdapat rekaman ketinggian pesawat, kecepatan pesawat, dan temperatur udara pada saat pesawat melintas. Oleh karena itu, ujar Masruri, FDR dan CVR sama-sama dibutuhkan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat secara akurat. (sj)

Serangan rudal Iran mengarah ke Israel pada Sabtu malam (13/4)

Israel Alami Kerugian Sebesar Ini Akibat Serangan Iran

Media berita IRNA melaporkan bahwa serangan awal Iran telah menyebabkan kerugian sekitar 100 juta dolar AS atau sekitar 1,6 triliun rupiah bagi Israel. Ini keterangannya.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024