Ditentang, Kapal Perang AS Tetap Boleh Sandar

Kapal Perang AS di Bali
Sumber :
  • VIVANEWS/ Bobby Andalan

VIVAnews - Meski mendapat penolakan sejumlah pengusaha, kapal perang Amerika Serikat tetap dibolehkan bersandar di Pelabuhan Umum Tanjung Perak, Surabaya. Kepastian itu disampaikan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Agung Pramono.

"Sesuai program, kapal perang AS tetap bersandar di pelabuhan umum. Agendanya juga tetap seperti jadwal," kata Agung usai upacara Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin 21 Mei 2012.

Dijadwalkan, tiga kapal perrang AS akan merapat di Surabaya pada 28 Mei 2012. Ketiga kapal perang itu adalah US Coast Guard Cutter Waesche, US Navy USS Vandegrift FFG-48, dan USS GPN LSD 42. Ketiga kapal akan mengangkut 831 personel. Mereka akan berada di Indonesia hingga 8 Juni 2012.
    
Sejumlah kegiatan akan dilakukan oleh tentara Angkatan Laut AS di Indonesia. Mereka akan menggelar latihan bersama dengan 1.244 personel TNI AL di Pantai Banongan Situbondo, Jawa Timur, dengan tajuk 'Cooperation of Afloat Readiness and Training' (CARAT) mulai 5 hingga 7 Juni 2012. Selain itu, mereka juga dijadwalkan menggelar bakti sosial di Madura.

Agung Pramono enggan menanggapi adanya penolakan dari sekelompok masyarakat terhadap bersandarnya kapal-kapal AS ini. Dia menyatakan tidak berhak memberikan keterangan soal itu. Karena, kata dia, lokasi bersandar tiga kapal AS itu tidak berada di Pangkalan Makoarmatim. "Nanti saja keterangannya di Makoarmatim. Kalau di sini (Grahadi), saya belum bisa komentar," ujar dia.
    
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo pernah mengatakan bersandarnya kapal perang AS di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tidak menjadi soal. Dia meminta kepada para pengusaha yang menolak mau bernegosiasi. "Kalau bisa dirundingkan dulu, daripada berteriak-teriak menolak. Sebab, kalau bersikeras menolak itu tidak bisa, soalnya Tanjung Perak bukan hanya untuk kapal niaga, tetapi juga bisa untuk angkatan perang," paparnya.

Sebelumnya, sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya keberatan atas rencana kedatangan tiga unit kapal perang milik armada ke-7 AS ini. Alasannya, keterbatasan lokasi tambat di dermaga yang berusia lebih dari seratus tahun itu. Ini akan mempengaruhi kelancaran arus bongkar muat dan diperkirakan akan memicu kerugian sebesar US$ 4,5 juta dan dipastikan berdampak pada biaya ekonomi tinggi. (eh)

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia
Pre-order Seri iPhone 15 di Jakarta.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Apple diminta untuk menciptakan iPhone murah seperti HP Android pada umumnya. Namun, saran ini sepertinya sulit dilaksanakan karena Apple tidak ingin menurunkan standar.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024