Perhutani Hibah Lahan Gunung Padang Cilacap

Juru kunci situs gunung Padang Cilacap
Sumber :
  • Robby/ VIVAnews

VIVAnews - Untuk melindungi situs bebatuan yang berbentuk piramida di kawasan Gunung Padang, Desa Salebu, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Perhutani mengalokasikan 7 hektare lahan untuk melindungi kawasan itu.

Menurut Suratman, Asisten Perhutani Wilayah Kecamatan Majenang, Perhutani menetapkan kawasan itu sebagai hutan lindung terbatas. Status kawasan tersebut masih dimiliki oleh Perhutani namun pengelolaannya sepenuhnya diserahkan kepada warga masyarakat.

Sementara itu, juru kunci Gunung Padang, Suganda, menyatakan, sejak Perhutani menyerahkan pengelolaan kawasan hutan di sekitar situs untuk dikelola oleh warga, kawasan tersebut kini ditumbuhi semak belukar karena tidak terawat. Sebagian warga memanfaatkan lahan di tepian untuk menanam berbagai macam tanaman.

Meski telah mendapat hak pengelolaan kawasan hutan yang ada di sekitar situs, namun warga yang tinggal di kawasan situs tidak dapat berbuat banyak. Selama ini upaya yang dilakukan warga hanya sebatas menjaga kawasan situs agar tidak dijamah oleh masyarakat luas yang berakibat pada kerusakan situs yang semakin parah.

Situs megalitikum ini menampilkan struktur balok-balok batu segi empat, segi lima dan segi enam yang rebah ke arah timur.

Panjang rata-rata balok batu ini tiga sampai empat meter, tersusun sampai ketinggian 30 meter, lebar 15 meter dan panjang 20 meter. Di sisi sebelah barat terdapat sebuah makam yang menurut warga sekitar adalah pembuat situs dan konon masih trah keturunan Kerajaan Padjajaran.

Di sebelah kiri dan kanan situs ini terdapat masing-masing gua. Juru kunci situs, Suganda, menyebut, gua sebelah kanan mengeluarkan wangi harum, sementara yang di sebelah kiri berbau amis. Gua-gua ini menjadi sasaran pertapa atau peziarah belakangan ini ramai berkunjung. (umi)

IRT di Kalbar Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Tembak, Polisi Lakukan Penyelidikan
Loreal Brandstorm 2024

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

3 mahasiswi dari ITB yakni Clara Sinaga, Priscilla A. Napitupulu dan Saskia Febriend, menghadirkan solusi untuk mengatasi masalah kerontokan rambut non invasif

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024