Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Alamat: Jl. T. Nyak Arief No.219 Banda Aceh
Telepon: 0651-5137
Fax: 0651-32386
Email: bpde@nad.go.id
Website: www.nad.go.id

Profil Sandra Dewi, Artis Cantik yang Suaminya Terjerat Kasus Korupsi


Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan daerah istimewa dengan luas 57,4 ribu km2, dan berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara di sebelah timur, Lautan Hindia di sebelah selatan dan barat, dan Selat Malaka di sebelah utara. Ibukota provinsi yaitu Banda Aceh yang dulunya dikenal dengan nama ‘Kutaradja’. Gubernur adalah Irwandi Yusuf dengan wakil Muhammad Nazar.

Jumlah penduduk sebesar 4,3 juta jiwa (Oktober 2008) dengan tingkat kepadatan penduduk 76 kilometer persegi (2008). Jumlah penduduk sebesar 4,08 juta jiwa (Agustus 2008) yang terdiri dari 2,80 juta jiwa atau 68,6 persen adalah penduduk usia kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) sebesar 1,79 juta jiwa atau 60,3 persen dari penduduk usia kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 171 ribu jiwa atau 9,5 persen dari jumlah angkatan kerja.

Wawancara Lawasnya Jadi Sorotan, Sandra Dewi Ogah Disebut Hidup Bak di Negeri Dongeng

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebanyak 1,1 juta jiwa (79,81 persen) dimana  persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2008 sebesar Rp1.200.000

SUMBER DAYA


Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

Luas lahan pertanian seluas 337,9 ribu ha di tahun 2005 dengan produksi mencapai 1,41 juta ton. Luas perkebunan seluas 61,9 ribu dengan hasil produksi sebesar 182,6 ribu ton yang terdiri dari perkebunan sawit, kelapa dalam, karet, kelapa hybrida, kakao dan pinang. Hasil perikanan tangkap pada tahun 2005 mencapai 109,2 ribu ton dengan potensi 1,8 juta ton yang menggunakan areal perairan laut seluas 295 ribu km² dan pesisir pantai sepanjang 1.660 km. Potensi perikanan lainnya adalah perikanan budidaya, budidaya rumput laut, kerapu, kakap, lobster dan kerang mutiara dengan potensi sebaran seluas 12 ribu ha.

Kehutanan
Deforestasi terjadi sangat mengkhawatirkan selama periode 2002-2004, yang mencapai 350 ribu ha, dimana hampir 60 persen terjadi konservasi dan hutang lindung termasuk di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Luas hutan mencapai 816,6 ribu ha yang terdiri dari hutan lindung, hutan budidaya dan hutan konservasi.

Pertambangan
Daerah operasi migas seluas 46.347,87 km2 yang meliputi daratan dan daerah lepas pantai Selat Malaka. Produsen migas yang mengeksploitasi tambang di Nanggroe Aceh Darussalam berdasarkan kontrak bagi hasil (production sharing) saat ini adalah Gulf Resources Aceh, Mobil Oil-B, Mobil Oil-NSO, dan Mobil Oil-Pase. Endapan pertambangan batubara terkonsentrasi pada Cekungan Meulaboh  yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat yang memiliki 15 lapisan batubara. Jumlah cadangan terunjuk hingga kedalaman 80 meter mencapai ±500 juta ton, sedangkan cadangan hipotesis ±1,7 miliar ton.

KONDISI EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009

Kondisi perekonomian semakin membaik, khususnya sektor-sektor non migas, pada triwulan III-2009. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)  diproyeksikan menurun sebesar -1,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2008, yang disebabkan berkurangnya produksi gas di Aceh.  Dominasi ekspor migas menyebabkan net ekspor Aceh mengalami perlambatan. Sedangkan pelemahan investasi disebabkan adanya hambatan pasokan listrik dan masalah pungutan liar.

Sementara itu, PDRB tanpa migas  justru diperkirakan tumbuh sekitar 6,6% dibanding triwulan III-2008, yang disebabkan oleh  sektor-sektor utama,  seperti sektor pertanian dan sektor perdagangan.


Secara umum,  pertumbuhan dengan migas pada triwulan III-2009 diperkirakan akan mencapai -2,0±1% (yoy), sementara pertumbuhan tanpa migas diperkirakan pada kisaran 6,0±1%. 

Tabel Indikator Utama Ekonomi

Indikator

2005

2006

2007

2008

Q1-09*

Q2-09*

Q3-09**

Q4-09f

2009f

Pertumbuhan Ekonomi

  - Dengan migas

-10,12

1,56

-2,50

-8,32

-5,70

-5,03

-1,32

-2±1

-3±1

  - Tanpa migas

1,22

7,70

7,02

1,89

2,66

6,08

6,60

6±1

5±1

Inflasi

  - Banda Aceh

6,97

41,11

9,54

11,00

10,27

6,99

6,09

6±1

6±1

  - Lhokseumawe

7,35

17,58

11,47

4,18

13,78

9,54

6,48

8±1

8±1

Keterangan

*) Angka sementara, kecuali inflasi

**) Angka sangat sementara, kecuali inflasi

f) Angka proyeksi/estimasi

 

Inflasi di bulan puasa menyebabkan peningkatan  harga-harga secara umum lebih tinggi dibandingkan inflasi rata-rata nasional.  Di Kota Banda Aceh pada bulan september tingkat inflasi mencapai 6,09% (yoy), sedangkan Lhokseumawe 6,48%, dimana peningkatan harga terjadi pada kelompok bahan makanan, kelompok sandang dan kelompok makanan jadi.

Secara umum, laju inflasi sampai dengan akhir tahun diperkirakan mencapai 6±1% untuk Banda Aceh dan 8±1% untuk Lhokseumawe. Tingkat inflasi pada tahun 2009 diperkirakan tidak sebesar tahun 2008 karena menurunnya permintaan aggregat seiring dengan selesainya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh.

Dari sisi APBD, realisasi anggaran belanja daerah belum optimal.  Realisasi rata-rata fisik proyek APBA 2009 baru mencapai 32,15 persen, sampai dengan September 2009, sementara realisasi keuangannya hanya 24,04% atau senilai Rp2,353 triliun dari total anggaran Rp9,791 triliun.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow
Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada

Kubu 03 Ganjar-Mahfud menyampaikan argumen Pilpres 2024 sudah disiapkan skenario dua putaran. Maka itu, tak ada masalah dengan pemilu ulang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024