- VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Jumlah pemudik yang melintasi Jawa Tengah tahun ini diperkirakan mencapai 5.756.100 orang. Jumlah tersebut meningkat 4,07 persen dibanding 2011.
Antisipasi keamanan untuk arus mudik pun dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Salah satunya dengan menempatkan sniper atau penembak jitu dari unit Brigadir Mobil (Brimob).
Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Didiek S Triwidodo mengatakan, sniper nantinya ditempatkan di 17 titik pos pengamanan yang ada di jalur rawan bajing loncat di Jawa tengah.
Selain itu akan ada pengerahan personel dari unit Reserse Mobil (Resmob) pada jalur yang rawan pencurian dengan kekerasan.
"Untuk personel sniper ada. Kita berpikir saja semoga tidak ada kejadian," kata Didiek dalam acara Rapat Koordinasi Dalam Rangka Kesiapan Menghadapi Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2012 (1433 H) di gedung Gradhika, Semarang, Selasa (28 Juli 2012).
Didiek mengatakan, 17 titik rawan bajing loncat yang menjadi perhatian Polda JatengĀ adalah Tegal, Pemalang, Batang, Rembang, Blora, Temanggung, Cilacap, Sragen, Karanganyar, Ampel Boyolali, Klaten. Lalu masing-masing dua pos di Brebes, Semarang, dan Banyumas.
Razia juga akan dilakukan di sasaran selektif prioritas. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kejadian yang sering dialami para pemudik yaitu perampokan dengan modus memberi minuman yang diberi obat tidur.
"Tahun lalu kami sering mendapati orang pingsan yang mengaku diberi minuman oleh orang asing lalu hartanya dipreteli," ujar Didiek. Untuk menghindari kejadian serupa, bekerjasama dengan Polda Metro Jaya, Polda Jateng akan melakukan razia terhadap penumpang dan angkutan umum yang khusus membawa pemudik.(umi)