Harga Kedelai Melonjak, Produsen Tempe Mogok

Rencana Mogok Ribuan Perajin Tahu dan Tempe
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Lauk murah meriah kaya protein, tahu dan tempe terancam hilang dari meja makan mulai hari ini. Para pengrajin di beberapa daerah sepakat mogok massal. Mereka turun ke jalan memprotes mahalnya harga bahan baku kedelai yang mencekik.

Ratusan produsen tahu dan tempe di Kartasura, Kabupaten Sukaharjo, Jawa Tengah, menggelar demo di Bundaran Kartasura. Aksi itu membuat jalur Solo-Yogya-Semarang tersendat.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, selain diikuti para perajin tahu dan tempe, demo tersebut juga diikuti para pedagang tahu dan tempe yang ada di Pasar Kartasura. Dalam aksinya, mereka membawa poster yang bertuliskan penolakan kenaikan harga kedelai.

"Aksi demo ini dilakukan karena para perajin tahu dan tempe sudah tidak kuat menanggung kenaikan harga kedelai. Kenaikan ini sangat berat," kata Sekretaris paguyuban perajin dan pedagang tahu tempe Kartasura, Suradi Tjokrosimoyo, Rabu, 25 Juli 2012.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, harga kedelai saat ini di pasaran mencapai Rp 8.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya sekitar Rp 5.500 per kilogram. Selain itu, untuk biaya produksi yang sebelumnya hanya sekitar Rp35 ribu hingga Rp40 ribu, kini melambung menjadi Rp48 ribu.

"Dengan kenaikan biaya seperti itu, jelas tidak mungkin bisa memperoleh keuntungan. Karena harga jual di pasaran sekali produksi hanya sekitar Rp50 ribu," keluhnya.

Gulung tikar

Demonstrasi juga digelar di Cianjur, Jawa Barat. Jafar,27, salah satu pengelola pabrik tempe di Gang Melati Kelurahan Pemoyanan mengatakan, peningkatan harga kedelai sejak awal bulan Juli 2012 berimbas pada menurunnya produksi lebih dari 50 persen.

"Biasanya, ketika harga kedelai hanya Rp5.600 per kilogram, kami bisa memproduksi tempe sekitar 3-5 kuintal perhari. Tapi sejak sebulan terakhir ketika harga kedelai terus merangkak naik hingga saat ini mencapai Rp7.800 per kilogram, kami hanya mampu memproduksi paling banyak 1 kuintal saja," ungkapnya pada VIVAnews.

Inspirasi Membantu Sesama

Sementara, para pengrajin tak mungkin menaikkan harga. Kenaikan harga kedelai tahun ini, menurut Jafar, memang terbilang drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Juga terlalu cepat. "Tahun lalu juga sempat naik. Tapi kenaikannya itu hanya mencapai level Rp7.000 per kilogram. Tapi kini sudah mencapai harga Rp7.800 per kilogram," tutur Jafar.

Kenaikan harga kedelai membuat sejumlah sentra pengrajin gulung tikar di Cianjur. "Karena sudah tidak kuat mengimbangi kebutuhan produksi dengan harga bahan baku," sebutnya.

Ancaman kebangkrutan juga dialami pengusaha tahu dari Majalengka. Mereka terpaksa tidak memproduksi tahu lagi, menunggu hingga harga kacang kedelai kembail turun dan normal.

Menurut Eman salah satu pengusaha tahu asal Desa Cisambeng, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat berharap agar pemerintah segera menormalkan kembali harga kacang kedelai.

“Harga kacang kedelai yang jadi bahan pokok tahu dan tempe kenaikannya bukan main, tapi pemerintah kelihatan masih adem saja menyikapinya. Maka mulai hari ini kami menghentikan produksi sementara. Kalau tidak ada respon, kami yakin industri tahu dan tempe ini cepat gulung tikar," katanya.

Mengenai ini, sebelumnya Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, sudah menegaskan bahwa pemerintah tidak akan harga kedelai. Seperti diketahui musim di Amerika Serikat mengakibatkan penurunan produksi kedelai di negara tersebut. Akibat berkurangnya pasikan, harga kedelai melonjak.

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Timnas Indonesia U-23

Prediksi Piala Asia U-23: Yordania vs Timnas Indonesia

Duel Yordania vs Timnas Indonesia dalam lanjutan Piala Asia U-23 Grup A matchday ketiga di Stadion Abdullah Bin Nasser, Minggu 21 April 2024, pukul 22.30 WIB.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024