- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Keterangan Presiden Direktur Toyota Astra Jhonny Dharmawan melengkapi berkas pemeriksaan terhadap tersangka kasus korupsi pembangunan dermaga Pelabuhan Kubangsari, Cilegon, Aat Syafaat.
Jhonny yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sekitar tiga jam, mengaku hanya dicecar tiga pertanyaan soal pembelian mobil. "Saya sebagai saksi hanya diminta klarifikasi, kebetulan ada pembelian mobil secara tidak langsung melalui kami. Mobilnya hanya satu unit, detilnya nanti tanya KPK saja," kata Jhonny di kantor KPK, Jakarta, Rabu 25 Juli 2012.
Seperti sebelumnya Jhonny menolak namanya dihubung-hubungkan dengan kasus korupsi yang merugikan keuangan negara sebesar Rp11 miliar ini. Ia juga mengaku tidak ada kaitannya dengan mantan Walikota Cilegon itu. "Lain kali jangan kaitkan Pak Jhonny dengan Cilegon lagi," ujarnya.
Dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Dermaga Pelabuhan Kubangsari, PT Galih Medan Perkasa (GMP) dinyatakan sebagai pemenang tender. Karena mendapat nilai tertinggi dalam evaluasi administrasi dan teknis terhadap 240 peserta lelang pembangunan Pelabuhan Kubangsari yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
KPK menduga dalam pelaksanaannya mencurigai ada pidana korupsi yang dilakukan dalm proyek itu. Salah satunya dengan menetapkan mantan Walikota Cilegon, Aat Syafaat sebagai Tersangka.
Aat dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ia diduga memperkaya diri sendiri dan orang lain, atas perbuatannya diduga telah menimbulkan kerugian negara senilai Rp11, 5 miliar. (umi)
Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.
