- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews – Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari mengimbau Polri tidak ikut campur dalam menangani kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM tahun anggaran 2011.
Hajriyanto berpendapat jika polisi bersikukuh menyelidiki kasus itu, maka kredibilitas lembaga itu di mata publik justru bakal dipertanyakan. Apalagi jika kasus korupsi tersebut di kemudian hari tidak dapat ditangani tuntas, maka citra polisi akan merosot drastis.
“Polri paling tepat ambil posisi tut wuri handayani, berada di belakang KPK untuk mendukung lembaga pemberantasan korupsi itu karena memang faktanya KPK tidak bisa lepas dari bantuan Polri,” kata Hajriyanto kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 3 Agustus 2012.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar itu yakin, masyarakat akan semakin hormat pada polisi apabila mereka bersedia legowo. “Itu akan memberi pengaruh besar bagi pengembangan dan peningkatan citra polisi di masyarakat,” kata Hajriyanto.
Apapun, Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman menegaskan, Polri tidak akan pernah menyerahkan ketiga tersangka kasus simulator SIM kepada KPK. Penyidik Polri juga tetap akan melakukan penyidikan terhadap mereka.
“Saya tidak akan pernah memberikan mereka selama saya masih melakukan penyidikan, kecuali kalau ada keputusan pengadilan yang memerintahkan saya harus menyerahkan atau menghentikan penyidikan,” kata Sutarman dalam konferensi pers di Mabes Polri. (umi)