Hiu Mati Terdampar, Siripnya Ditawar Rp7 Juta

Hiu tutul di Probolinggo
Sumber :
  • SP/Ikhsan Mahmudi

VIVAnews - Tim Search and Rescue Pantai Parangtritis dan Kepolisian Air dan Udara Polda DIY membatalkan evakuasi terhadap hiu tutul yang terdampar di Pantai Parangkusumo, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.  Tak hanya batal mengevakuasi, Tim SAR dan Polairud juga menyerahkan pengamanan bangkai hiu dengan bobot lebih dari 2 ton dan panjang sekitar 6 meter itu tersebut kepada kelompok Animal Friend Jogja (AFJ).

“Karena kami dilarang untuk menjamah hiu tersebut, maka kami tarik semua anggota Tim SAR dari lokasi hiu terdampar. Polairud juga menarik diri dari evakuasi hiu dan pengamanan,” kata Taufik M Faqi, Sekretaris Tim Sar Pantai Parangtritis, Sabtu, 4 Agustus 2012.

Taufik mengatakan pasca tim SAR dan polairud menarik diri, banyak kabar beredar ada calon pembeli sirip hiu terdampar tersebut. Bahkan sirip hiu ditawar dengan harga fantastis yaitu Rp 7 juta.

“Penawaran bagi warga yang berhasil mendapatkan sirip itu juga terjadi saat hiu paus terdampar di Pantai Baru beberapa waktu yang lalu,” ucap Taufik.

Taufik mengakui jika nantinya ikan tersebut berhasil menepi ke pantai dan hanya dijaga oleh sekelompok anggota AFC, tak ada jaminan bangkai hiu tersebut akan aman. Sebab, tawaran harga siripnya terbilang menggiurkan.

“Ya kalau memang nantinya ada warga yang nekat memotong sirip hiu tersebut bukan tanggung jawab kami lagi,” ujar Taufik.

Keberadaan tim SAR di lokasi tersebut sejak hiu terlihat terombang-ambing di tepi pantai dalam kondisi hidup, hingga akhirnya mati pada pukul 19.30 WIB, adalah untuk mengamankan bangkai hiu yang mungkin dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diawetkan menjadi obyek wisata.

“Kami hanya sebatas mengamankan bangkai hiu dan tidak punya maksud apa-apa. Kalau memang kita tidak boleh menyentuh hiu tersebut maka kami lebih baik menarik diri. Banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan oleh tim SAR. Toh hiu itu sudah mati juga,” kata Komandan Sar Pantai Parangtritis, Ali Joko Sutanto.

Ali juga mengaku tak ada niat sedikit pun untuk memanfaatkan hiu tersebut untuk keuntungan tim SAR. "Tugas kami hanya mengamankan dari ulah warga yang tak bertanggung jawab. Kalau memang tenaga kami tidak diperlukan lebih baik saya tarik semua anggota saya untuk kembali bekerja di posko SAR. Nyawa wisatawan Pantai Parangtritis lebih penting dari pada menunggu bangkai hiu,” ujarnya. (umi)

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!
Polisi berjaga-jaga di dekat Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta,  (Foto ilustrasi)

Relawan Prabowo Batal Gelar Aksi, Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Situasional Depan MK

Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Gedung Mahkamah Konstitusi, Gambir, Jakarta Pusat, meski aksi damai relawan Prabowo Gibran batal menggelar aksi

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024