Meriam Raksasa Sambut Lebaran di Kapuas

Meriam Pontianak
Sumber :

VIVAnews - Masyarakat di tepi Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, memiliki tradisi unik menyambut Lebaran. Masyarakat di sini selalu berlomba membuat dan membunyikan meriam karbit dengan ukuran yang sangat besar.

Ukuran meriam karbit ini benar-benar raksasa. Sebagai gambaran, ukuran meriam sebesar cakupan pelukan tangan dua orang dewasa. Sementara itu, panjang meriam karbit ini bisa mencapai 6 hingga 8 meter. Untuk suara letusannya, sangat luar biasa. Menggelegar.

"Dulu, permainan meriam karbit ini berawal dari sejarah berdirinya Kota Pontianak dan saat ini menjadi tradisi yang sering dimainkan saat menyambut Lebaran," kata Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, kepada VIVAnews. Meriam-meriam ini dibunyikan di sepanjang Sungai Kapuas berbarengan dengan berkumandangnya takbiran.

Pada tahun ini, ada 269 meriam yang siap menggelegar di tepi sungai terpanjang di Indonesia itu. Meriam-meriam karbit ini berasal dari sejumlah kelompok pencinta permainan meriam karbit yang ditempatkan di 47 titik

Caleg Demokrat Fathi Lolos ke Senayan Bareng Melly Goeslaw dari Dapil Jabar I

Setiap kelompok memiliki 6 hingga 8 meriam karbit. Sepanjang tepian Sungai Kapuas di Pontianak dipastikan akan gaduh dengan gelegarnya.

Namun sayang, saat ini permainan itu terancam punah. Sulitnya bahan baku kayu akibat maraknya penebangan liar menjadi ancaman tradisi ini. "Ancaman tradisi permainan meriam karbit ini adalah sulitnya bahan baku kayu. Karena, hutan kita banyak yang dijarah. Karena itu, diperlukan kreativitas warga untuk mengubah bahan meriam dari bahan lainnya," ucap Paryadi.

Proses Pembuatan
Meriam-meriam karbit itu telah dipersiapkan jauh hari sebelum Idul Fitri tiba. Salah satu pembuatan meriam-meriam itu berada di gang Haji Mursid di Jalan Imam Bonjol, Pontianak. Di tempat itu, ada sekelompok pencinta meriam karbit yang sibuk membuat meriam menjelang Lebaran.

Bahan meriam karbit ini bukanlah batang bambu yang sering dimainkan anak-anak. Bahannya dari batang kayu berukuran besar. Batang kayu yang dipilih harus yang lurus.

Sementara itu, kayu harus jenis yang keras dan padat seperti tembesu, Meranti, atau Ulin Belian. Kayu log berukuran besar ini diperoleh warga dari, salah satu perusahaan pengolahan kayu di Kota Pontianak dan wilayah di Kalimantan Barat.

Sebatang kayu ukuran raksasa ini dibeli warga seharga Rp2,5-5 juta rupiah per batangnya. Harga tersebut belum termasuk ongkos lainnya seperti rotan,  karpet,  ban, karbit, dan biaya pengerjaaan. Untuk pembuatan sebuah meriam karbit ini dibutuhkan kerja sama semua warga termasuk bantuan para donatur.

Batang kayu yang sudah dibeli, selanjutnya dibelah menjadi dua bagian, sama besar. Pembelahan kayu ini harus diperhitungan dengan seksama, dengan gergaji mesin. Selanjutnya, bagian dalam kayu dikeruk menggunakan pahat, kapak, dan palu hingga membentuk setengah lingkaran.

Setelah terbentuk setengah lingkaran, belahan kayu yang disatukan lagi dengan belahan lainnya, sehingga membentuk lubang yang besar memanjang. Untuk menyatukan lubang ini, dibutuhkan karpet, ban bekas, dan rotan sebagai pengikat untuk memperkuat dan ketangguhan meriam karbit. 

Setalah selesai dibuat, meriam dibawa ke Sungai Kapuas dan dinaikkan ke atas panggung kayu. Ratusan meriam karbit siap diledakkan. Untuk membunyikannya, dibutuhkan paling sedikit 100 kilogram karbit. (art)

Daftar Harga Motor Vespa per Maret 2024
Billy Syahputra

Dekat dengan Banyak Wanita, Billy Syahputra Gerah Sering Dijodohkan

Billy Syahputra mengaku sempat ‘gerah’ dengan komentar netizen yang selalu menjodoh-jodohkannya dengan wanita yang dekat dengannya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024