TNI Dikerahkan Bantu Korban Gempa Sulteng

pencarian korban dilanjutkan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter yang mengguncang Parigimoutong, Sulawesi Tengah, Sabtu sore 18 Agustus 2012 lalu, selain mengundang korban jiwa juga menutup beberapa akses jalan menuju Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigie.

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Untuk mengatasi kendala tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bala bantuan dengan menerbangkan dua helikopter. 

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, sekitar 13 personel militer, dengan menggunakan dua helikopter, memberikan bantuan sembako dan tenda gulung kepada korban di Kecamatan Lindu yang masih tertutup longsor. 

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir

Dampak terparah gempa, dia menambahkan, ada di lokasi Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Gumbasa, sehingga bantuan ditempuh melalui jalur darat, dengan menggunakan kendaraan roda empat. "Gempa yang terjadi empat hari lalu ini, juga menutup akses jalan di 63 titik menuju arah Kulawi dan 60 titik ke arah Lindu," ujarnya dalam rilisnya kepada VIVAnews, Selasa 21 Agustus 2012. 

Dia menjelaskan, bantuan logistik yang dikirimkan berupa 250 paket makanan siap saji, 250 paket lauk pauk, 250 paket tambahan gizi. Bantuan yang diberikan ini diperkirakan cukup untuk lima hari kedepan. 

Mendukung Perkembangan Voli Indonesia melalui Kiprah Megawati dan Fun Volleyball 2024

Tak hanya itu, BNPB juga memberikan bantuan kebutuhan lainnya, seperti 200 lembar tenda gulung, 200 lembar matras, serta 50 unit kidsware. 

Tercatat, korban meninggal yang berasal dari Kecamatan Lindu berjumlah empat orang, dan satu orang dari Kecamatan Kuwali, ditambah 17 orang luka berat, serta 25 orang luka ringan.

Melihat kondisi rumah yang rusak, sekitar 344 KK warga memilih tinggal di halaman rumah. Sebab, mereka masih trauma akan datangnya gempa susulan. Hingga saat ini, gempa berskala kecil pun memang masih dirasakan warga.

Data kerusakan rumah sementara tercatat ada 471 unit, dengan kondisi kerusakan yang bervariasi. Sekitar 165 unit rusak berat, 120 rusak sedang, dan 896 rusak ringan.

Sebagian besar rumah yang hancur konstruksi bangunannya karena tidak memenuhi standar, seperti tidak memiliki kolom dan pengikat antar siku. 

Hingga saat ini, Tim Reaksi Cepat BNPB masih ada di lokasi kejadian. Untuk mengatasi bencana ini, 310 personil TNI dikerahkan bersama dengan BPBD, relawan, Tagana, PMI, SAR, dan sebagainya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya