- ANTARA/Saiful Bahri
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh penegak hukum bersatu padu memecahkan kasus kekerasan atas warga Syiah di Sampang, Madura. Presiden meminta polisi, jaksa dan pengadilan menegakkan hukum secara tegas dan adil.
Presiden menyatakan, kasus semacam ini pernah terjadi sebelumnya pada Desember 2011. Namun penyelesaiannya juga tidak tuntas.
"Setelah komunikasi dengan semua, maka kami berharap agar masalah yang terjadi di Sampang, bisa mencegah terjadinya kasus-kasus serupa," kata Presiden di kantornya, Senin 27 Agustus 2012. "Ini memerlukan keterpaduan, pemerintah pusat dan daerah, baik daerah Jawa Timur maupun Sampang. Keterpaduan secara horisontal, dari intelijen, kepolisian, pemuka agama, tokoh agama."
Kerjasama ini, kata SBY, diharapkan bisa mencegah kekerasan-kekerasan serupa di masa depan. "Saya meminta polisi, jaksa, Mahkamah Agung untuk benar-benar menegakkan hukum secara tegas dan adil. Kalau tidak tegas dan adil, akan memancing hal serupa. Kalau tegas dan adil, kalau kesalahan berat dan hukuman berat, maka itu akan baik bagi negara kita," kata SBY.
Kini, mengenai korban dan kerusakan yang terjadi dalam peristiwa pada Minggu 26 Agustus itu, pemerintah pusat akan turut membantu pemerintah daerah. Bantuan ini akan adil bagi kedua belah pihak.
"Tokoh agama (diminta) untuk membimbing mereka untuk tidak melakukan aksi-aksi kekerasan dan tindakan yang main hakim sendiri, yang itu juga bertentangan dengan nilai dan agama," kata SBY.
Dalam peristiwa yang terjadi kemarin, satu orang dipastikan tewas, satu kritis dan satu lagi hilang. Kejadian ini merupakan pengulangan dari peristiwa sebelumnya di Desember 2011 yang mengakibatkan beberapa bangunan milik penganut Syiah dibakar dan mereka terpaksa mengungsi. (adi)
Suzuki Nex II Edisi 2024 Mengaspal, Ini Perubahannya
Suzuki Indonesia kembali menghadirkan penyegaran pada salah satu sepeda motor terpopulernya, Nex II.
