- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Konflik di Sampang, Madura diduga kuat bukan konflik aliran antara Suni dengan Syiah, melainkan konflik keluarga. Akar konflik itu perselisihan pribadi yang tak terselesaikan dalam keluarga antara Tajul Muluk dan Rois yang sama-sama punya pengikut.
Demikian disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa 28 Agustus 2012. Hal itu dikatakan Suryadharma berdasarkan hasil tinjauan tim pemerintah ke lokasi bekas konflik berdarah di Desa Karang Gayam, Omben, Sampang, Jawa Timur.
Peninjauan dilakukannya bersama Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal Marciano Norman, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi serta pemda Jawa Timur.
"Konflik itu diawali oleh urusan yang sangat pribadi. Karena tidak selesai, urusan konflik keluarga kemudian meluas jadi konflik warga," kata Suryadharma.
Dia menegaskan, konflik bukan karena perbedaan paham diantara keduanya. "Karena saudara Tajul Muluk itu punya pengikut, lalu saudara Rois juga punya pengikut, di situlah konflik warga itu. Tapi tidak berdasarkan pemahaman keagamaan mereka masing-masing," kata dia.
Suryadharma minta semua pihak menahan diri tidak memperkeruh keadaan dengan mewacanakan konflik itu karena perbedaan pandangan keagamaan. "Saya mohon pada media untuk bisa memberitakan bahwa ini semata-mata konflik keluarga," kata menteri yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. (eh)
Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini
KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
