- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang dipimpin Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana sempat diwarnai insiden. Denny menilai insiden itu bukan kericuhan. Meski menemui hambatan, bagi Denny, pemberantasan narkoba di lapas tak akan berhenti.
"Pemberantasan narkoba di lapas atau rutan Jalan terus. Tidak ada kata mundur, berhenti apalagi takut dalam memberantas narkoba," kata Denny Indrayana dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.
Menurut Denny, apapun tantangannya, pemberantasan narkoba di yang beredari dari balik jeruji besi penjara itu harus dihadapi dengan teguh. Denny menolak insiden yang terjadi pada Sabtu malam 22 September 2012 lalu itu sebagai kericuhan.
"Ricuh itu bahasa bombastisnya saja. Faktanya, napi sebenarnya lebih banyak yang ramai karena berteriak saja," kata mantan Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum ini.
Denny menjelaskan, pada saat penggeledahan itu, tim berhasil menemukan barang bukti paket sabu dari seorang narapidana yang memang menjadi target. Tidak hanya itu, petugas juga berhasil menyita barang bukti lain.
"Ada Hp, Sampung Galaxy Tab dengan sms transaksi, alat isap, brankas, kartu remi dan dadu," jelas mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. Menurut Denny, inspeksi mendadak kemarin itu tetap berhasil dan sudah ada barang bukti. "Sekali lagi, kami terus maju memberantas narkoba di lapas atau rutan."
Sebelumnya, sempat beredar kabar Denny juga diserbu oleh narapidana. Tapi kabar itu dibantah Kepala Divisi Pemasyarakatn Kemenkumham Kanwil Kalimantan Selatan, Yon Suharyon. "Yang dikejar itu polisi yang juga anggota BNN Provinsi," kata Yon kepada VIVAnews.
Dilarikan ke Rumah Sakit, Parto Patrio Jalani Operasi
Ternyata setelah dibawa ke rumah sakit, Parto Patrio pada hari ini, Rabu 24 April 2024, menjalani operasi.
