- Erinaldi| Padang
VIVAnews - Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana Sumatera Barat belum menginstruksikan untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang bermukim di lereng Gunung Marapi. Meskipun terbilang aman, tim sudah menyiapkan ribuan masker.
"Masker sudah standby, di Batusangkar masih ada stok 1.000 masker," kata Ade Edward, Koordinator Pusdalops Sumbar kepada VIVAnews, Rabu malam, 26 September 2012.
Pusdalops dan PMI juga menyatakan kesiapan untuk memasok tambahan masker ke BPBD Batusangkar. Erupsi Marapi kali ini memang terbilang cukup besar dengan bunyi dentuman mencapai radius 16 kilometer. Laporan ini diutarakan Pusat Vulkanologi berdasarkan laporan masyarakat.
Kepala PVMBG Surono, dalam pesan singkatnya kepada Pusdalop Sumbar, meminta warga yang bermukim di aliran sungai berhulu di Marapi untuk waspada. Ancaman luberan lahar dingin atau banjir bandang sewaktu-waktu bisa saja terjadi jika hujan lebat mengguyur puncak gunung setinggi 2.891 mdpl itu.
Gunung Marapi erupsi sekitar pukul 16.40 WIB dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter dari puncak. Hingga pukul 17.00 WIB, kepulan asap hitam masih terlihat di puncak Marapi.
Sejauh ini, tiga tim yang berjumlah 15 personel dari BPBD Tanah Datar masih berada di lapangan untuk mematau perkembangan. Abu vulkanik Marapi menjangkau kawasan Batusangkar seperti, Salimpaung, Sungayang, dan Sungai Tarap.
BPBD setempat mencatat, erupsi Marapi pertama kali terjadi hari ini sekitar pukul 14. 00 WIB. Namun, status Marapi hingga kini masih waspada dan telah dikeluarkan sejak 3 Agustus 2011 lalu. PVMBG menutup radius 3 kilometer dari letusan untuk berbagai kegiatan. (eh)