Anwar Congo Tak Terima Disebut Penjagal PKI

Pemeran film dokumenter The Act of Killing
Sumber :
  • The Act of Killing

VIVAnews - Pemeran utama sekaligus narasumber film 'The Act Of Killing', Anwar Congo, mengaku kecewa dengan beberapa berita yang  menuliskan namanya dengan sebutan 'penjagal' terkait film yang menceritakan dirinya.

Dalam film itu, Anwar Congo merupakan tokoh utama yang menumpas anggota PKI pasca peristiwa gerakan pemberontakan G30S/PKI pada tahun 1965.

Pria yang akrab disapa Abah Anwar ini mengatakan, dia dan keluarganya merasa tidak tenang sejak namanya disebutkan sebagai sosok pembunuh sadis yang membantai ribuan anggota PKI saat itu.

Padahal, ketika itu, aksinya disanjung oleh pemerintah Indonesia. Apalagi partai komunis adalah partai yang harus di musnahkan dari tanah Indonesia.

"Saya kecewa dengan penulisan di beberapa media yang saya baca tentang saya setelah ramainya berita tentang film itu. Saya dituliskan dengan kata penjagal PKI dan algojo PKI dan sosok yang sadis," ujarnya saat ditemui VIVAnews di kediamannya di kawasan Medan Area, Medan, Sumatera Utara, Senin 1 Oktonber 2012.

Di film dokumenter garapan sutradara asal Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer, ini memang mengejutkan Indonesia dengan pemeran utamanya, Anwar Congo.

Anwar juga merupakan nara sumber yang menceritakan kejadian saat melakukan pembantaian massal bersama tokoh pemuda Sumatera Utara yang merasa resah dengan keberadaan komunis di Indonesia.

Dia tak mempungkiri sejarah hidup yang dijalaninya pada masa itu. Namun, lanjutnya, apa yang dilakukan pada saat itu bukanlah keinginan untuk membunuh sesama manusia, baginya hal itu dilakukannya karena dilatari kecintaannya terhadap NKRI. Juga kebencian kepada komunis yang terkenal keji pada masa itu.

"Saya melakukan itu bukan karena saya orang yang sadis dan tak berperikemanusian atau pun pembunuh bayaran. Saat itu saya beserta angkatan 66 masuk ke dalam sejarah ini karena memperjuangkan Indonesia yang saat itu dirongrong oleh PKI," dia menegaskan.

Sebutan penjagal atau algojo itu dinilainya tidak layak. Memang itu yang terjadi. Tapi menurutnya, tidak harus menulis dirinya sebagai penjagal.

"Ada juga yang menuliskan alamat rumah saya lengkap. Itu berdampak buruk bagi keluarga saya. Seorang penjagal sapi saja tak ingin namanya disebut penjagal. Itu terlalu keji bagi saya," ucapnya.

Baginya hal tersebut bisa berdampak pada ketenangannya, terutama keluarganya. Banyak orang datang ke rumahnya. Karena itu, Anwar beserta keluarga akan meninggalkan Medan sementara waktu untuk menenangkan diri.

"Itulah sebab dua hari ini saya berusaha untuk menghindari siapa pun tamu yang datang ke rumah, kecuali keluarga. Rencananya juga Selasa saya pergi keluar kota untuk menenangkan diri," katanya tanpa menyebutkan kemana dia akan pergi. Lihat video:

Gubernur Laporkan Informasi Semua Kejadian Bencana di Sumbar kepada Presiden
Drama Wonderful World

10 Drama Korea Baru di Tahun 2024 yang Bisa Ditonton saat Libur Lebaran

Tahun 2024 dihiasi dengan berbagai genre drama Korea yang menghibur penonton. Industri drama Korea sendiri berkembang pesat tanpa tanda-tanda melambat.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024