- Pambudi Eko/VIVAnews
VIVAnews - Mohammad Tabani, bocah berusia 2 tahun menderita. Kepalanya besar, tak sebanding dengan tubuhnya yang kecil.
Anak pasangan Sampurno, 47 tahun dan Kanipah, 40 tahun ini sudah menderita hidrosefalus sejak usianya tiga bulan. Tabani hanya dirawat di rumah, lantaran ekonomi keluarga asal Desa Laju Lor, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini tak mampu.
Dinding rumah hanya terbuat dari anyaman bambu. Bahkan, listrik pun tidak ada di rumah berlantai tanah itu. Sehingga, setiap malamnya, keluarga ini hanya mengandalkan lampu minyak untuk menerangi gelap.
Beberapa minggu terakhir ini, Tabani sering menangis. Merintih kesakitan. Dia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya yang dipenuhi cairan.
"Ini sudah seminggu lebih menangis terus semalaman," kata Kanipah, Kamis 4 Oktober 2012.
Tak ada pengobatan. Setiap harinya, bocah malang ini harus merasakan sakit. Meski begitu, Kanipah menuturkan, susu dan roti terus diberikan. Supaya tubuh Tabani tetap kuat.
Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Tuban, Saiful Hadi mengaku sudah mendapat laporan adanya balita yang menderita hidrosefalus.
Saiful berjanji akan membawa Tabani ke Rumah Sakit Umum Daerah dr R. Koesma Tuban untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kita akan koordinasi dulu ke RSUD dan dokter spesialis anak. Itu biasanya dirawat dulu sampai usianya tiga tahun. Dengan dibuatkan selang penghubung otak dengan lambungnya," katanya.
Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Duel Coventry City vs Manchester United dalam Semifinal Piala FA di Stadion Wembley, Minggu 21 April 2024, pukul 21.30 WIB. Berikut prediksinya.
