- Facebook Novel Baswedan
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai rencana penangkapan Kompol Novel Baswedan oleh Polri kurang tepat. Sebab, kasus penembakan yang diduga dilakukan Novel terjadi pada 2004 baru diusut saat ini.
Namun demikian, pidato SBY itu dinilai tidak menutup peluang Polri untuk menangkap dan tetap memproses Novel. "Polri tetap bisa menangkap dan memproses Novel," kata anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meliala, saat berbincang dengan VIVAnews, Selasa 9 Oktober 2012.
Menurut Adrianus, dalam pidatonya, SBY hanya mempermasalahkan waktu atau timing yang diambil oleh Polri untuk menangkap Novel. "Mengenai substansi kasusnya tidak disinggung, sehingga Polri tetap memiliki peluang melakukan pengusutan kasus itu," ujar Adrianus.
Namun, dia menambahkan, jika tetap memproses kasus Novel, Polri hendaknya lebih berhati-hati. Supaya tindakan yang diambil tidak memicu reaksi negatif dari masyarakat. "Silakan kalau mau memproses saat ini, tapi tidak dengan cara seperti kemarin," katanya.
"Polri harus lebih dulu memastikan kepastian bekas mesiu di tulang korban itu betul-betul dari senjata Novel. Polri harus betul-betul memastikan keterlibatan Novel dalam penembakan itu," ujar Adrianus.
Sebagaimana diketahui, Polri berencana menangkap Kompol Novel yang saat ini menjadi penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Polri menuduh penyidik kasus simulator SIM itu telah melakukan penembakan terhadap tersangka pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada 2004. Saat itu, Novel menjabat sebagai Kasat Serse Polres Bengkulu dengan pangkat Iptu.
Pada Jumat malam, 5 Oktober 2012, sejumlah polisi mendatangi gedung KPK. Mereka membawa surat penangkapan Novel. Namun, upaya penangkapan gagal, karena tidak mendapat izin dari pimpinan KPK. Kapolri Jenderal Timur Pradopo, usai mengikuti pidato SBY, menyatakan ini. (adi)
5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia
Juventus menelan kekalahan atas Lazio dengan skor 1-2 dalam Semifinal Coppa Italia leg kedua di Stadion Olimpico pada Rabu dini hari tadi, 24 April 2024.
