- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) membantah keras lokasi temuan dua polisi di Poso merupakan basis aktivitas organisasi JAT. Bantahan keras juga disampaikan karena ada yang menyebut JAT memiliki kamp pelatihan militer.
"Kami tidak ada kegiatan di Tamanjeka. Lokasi aktivitas kami ada di Labuan," kata juru bicara JAT, Sonhadi, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Rabu 17 Oktober 2012.
Menurut Sonhadi, struktur organisasi JAT tidak memiliki divisi militer. Jadi, tidak benar disebutkan bahwa organisasi JAT memiliki pasukan militer. Apalagi disebutkan kerap berlatih di lokasi temuan dua jasad polisi.
Anggota Polres Poso, Brigadir Sudirman dan anggota Polsek Pesisir di bawah Polres Poso, Briptu Andi Sapa delapan hari menghilang. Saat ditemukan, keduanya sudah dalam kondisi tidak bernyawa terkubur dalam satu lubang di areal hutan luar perkampungan, Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Poso, Sulawesi Tengah.
"Aktivitas kami hanya di Labuan. Kami tidak punya laskar militer. Kegiatan di Labuan hanya berupa pengajian, taklim, dan belajar. Itupun hanya sekitar 10 orang saja," jelas Sonhadi.
Sonhadi menegaskan, beberapa warga di Labuan juga belum resmi menjadi anggota JAT. Meski sebagian dari warga sudah tanda tangan, tetapi kantor pusat JAT di Jakarta belum menerima berkas resmi anggota-anggota dari Poso.
"Tidak semua orang bisa kami terima. Harus ada verifikasi terlebih dahulu," jelas Sonhadi. (adi)
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM
Pegawai ESDM tersebut diperiksa sebagai saksi.
