- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mempersilakan anggota dewan mengajukan hak interpelasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait pemberian grasi kepada terpidana narkoba, Deni Setya Maharwa.
Menurut Priyo, hak interpelasi melekat pada DPR. "Saya mempersilakan kepada anggota DPR untuk melakukan, meminta penjelasan pada Menkumham dan wakilnya, atau meminta hak interpelasi kepada Presiden," kata Priyo di gedung DPR, Jakarta, Jumat 19 Oktober 2012.
Priyo menilai masalah kejahatan narkoba yang terjadi di Indonesia sudah masuk ke kategori darurat. "Itu harus dipangkas sampai akar-akarnya," tegas Priyo.
Kaukus Masyarakat Peduli Anak dari Kejahatan Narkoba siang ini menemui Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso untuk menyampaikan surat terbuka kepada Presiden SBY.
Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan, pembatalan hukuman mati yang diberikan kepada gembong narkoba bertentangan dengan prinsip-prinsip perlindungan anak.
"Kami sampaikan kepada Bapak Wakil Ketua DPR, surat terbuka kepada presiden untuk memberikan klarifikasi kepada publik terkait dengan alasan rasional pemberian grasi itu," kata dia.
Kaukus juga mendesak agar diberlakukannya moratorium grasi terhadap kejahatan narkoba.
"Meskipun grasi itu kewenangan prerogratif Presiden tetapi di dalam menjalankan kewenangan tidak boleh sewenang-wenang," tegasnya.
Sebelumnya, Deni diduga bagian dari sindikat narkoba internasional, menyelundupkan narkoba ke London pada 12 Januari 2000. Sesaat sebelum berangkat dengan pesawat Cathay Pacific lewat Bandara Soekarno-Hatta, Deni dibekuk bersama dua rekan sindikatnya. Deni Setia kemudian divonis pidana mati oleh PN Tangerang. Bahkan, kasasi MA pada 18 April 2001 memperkuat putusan itu.
Baca pertimbangan Presiden SBY memberikan grasi kepada Deni Setya Maharwa di
(eh)
Hyundai Santa Fe Baru Tertangkap Kamera sedang Tes Jalan di Jakarta
Baru-baru ini produk otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Santa Fe tertangkap kamera sedang melakukan tes jalan di dalam tol Jakarta.
