- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Atapupu, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggagalkan upaya penyelundupan tiga kilogram sabu di perbatasan dengan Timor Leste.
"Tersangka membawa sabu dengan modus memasukkan ke dalam koper," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Penyidikan Bea Cukai Bali-NTT, Hendri Darnadi, dalam keterangan yang diterima VIVAnews, Selasa 30 Oktober 2012.
Tersangka asal Lampung, Iwan Syahferi (43), ditangkap di Pos Lintas Batas Motaain NTT-Timor Leste.
Menurut Hendri, kawasan Lintas Batas NTT-Timor Leste ini diduga menjadi salah satu pintu utama penyelundupan narkoba. Untuk itu, petugas memperketat pengawasan dan kewaspadaan termasuk meningkatkan pemeriksaan terhadap barang bawaan pelintas yang melewati pintu masuk perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Menurut Hendri, upaya pencegahan ini atas kerjasama antara Bea Cukai, Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Atapupu, Ryan Zulkarnain menjelaskan tersangka Iwan Syahferi diduga akan menyelundupkan narkoba dari Timor Leste menuju Indonesia. Iwan ditangkap saat memasuki garis perbatasan dengan jalan kaki.
Ryan menceritakan, awalnya Iwan sempat lolos saat mengisi kartu imigrasi di Pos Linyas Batas Motaain. Setelah mengisi kartu imigrasi, Iwan kemudian diperiksa secara fisik dan barang bawaan. "Saat pemeriksaan itu, petugas mencurigai satu koper pada dindingnya yang terindikasi membawa barang mencurigakan," ujar Ryan.
Petugas Bea Cukai berupaya merobek badan koper dengan menggunakan senjata tajam. Saat badan koper dirobek, ditemukan butiran bening yakni narkoba jenis sabu. "Tersangka dan barang buktinya diserahkan ke Polres Belu, guna diproses lebih lanjut," tutur Ryan.
Sebelumnya, petugas Bea Cukai Atapupu juga berhasil mencegah penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 2,4 kilogram di pintu perbatasan Motaain pada pekan kemarin.
Coba-coba Bikin Mobil Listrik, Xiaomi Dibuat Kaget
Permintaan untuk mobil sedan listrik Xiaomi SU7, jauh lebih tinggi dari yang diprediksi oleh perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Chief Executive Officer Xiaomi, Lei Jun.
