Aksi ‘TKI Not For Sale’ Digelar di Depan Istana Negara

Iklan "TKI On Sale" di Malaysia
Sumber :
  • Dok. Anis Hidayah/Migrant Care

VIVAnews – Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, menyatakan pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa menentang perdagangan TKI di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 1 November 2012.

“Aksi digelar sore pukul 16.00 WIB,” kata Anis kepada VIVAnews, Rabu. Demonstrasi ‘TKI Not For Sale’ ini merupakan protes atas ketidaktegasan pemerintah Republik Indonesia menyikapi perdagangan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia.

Seperti diketahui, di beberapa kawasan di Malaysia beredar selebaran promosi menarik yang mengobral TKI dengan diskon 40 persen. "Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett,” demikian tertulis dalam selebaran promosi itu – yang iklannya juga dimuat di media lokal Malaysia.

Berdasarkan penelusuran Migrant Care – dan seperti diakui oleh pemerintah Malaysia, iklan ‘TKI On Sale’ itu adalah iklan liar. Sayangnya, pemerintah RI berhenti di situ dan tidak mencoba menelusuri agen swasta yang menyalurkan TKI secara ilegal ke Malaysia itu.

“Selama tiga tahun ini, sejak Juni 2009, Indonesia melakukan moratorium (penghentian sementara) pengiriman TKI PRT (Pembantu Rumah Tangga) ke Malaysia. Tapi TKI PRT tetap masuk Malaysia. Artinya ada agen swasta yang menyalurkan mereka ke Malaysia,” kata Anis.

Terkait agen swasta penyalur TKI yang ada di Indonesia dan Malaysia itulah, Anis menilai pemerintah menutup mata dan sengaja membiarkannya. “Tidak mungkin pemerintah RI tidak tahu. Seharusnya agen swasta pun pengawasannya di bawah pemerintah,” ucap Anis.

“Jadi pemerintah jangan puas menelusuri hanya sampai tingkat persoalan teknis bahwa alamat yang tertera di iklan ‘TKI On Sale’ itu adalah tempat cukur rambut. Sebab yang namanya berdagang manusia tidak mungkin kantornya dipublikasikan. Pasti terselubung. Maka seharusnya apa yang ada di balik itu diungkap,” kata Anis.

Ia pun meminta pemerintah untuk terus menelusuri dan melakukan investigasi lanjutan soal sindikat perdagangan TKI di Indonesia-Malaysia tersebut. Investigasi ini juga yang dijanjikan pemerintah Malaysia yang ikut mengecam iklan ‘TKI On Sale.’

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan, sebelumnya mengatakan pemerintahnya telah meminta Polisi Diraja Malaysia untuk mencari pembuat dan penyebar iklan itu. “Itu iklan liar. Tidak sepatutnya ada. Maka kami akan ambil tindakan,” kata Munshe. (umi)

Akhiri Perang Dingin, Menhan AS dan China Lakukan Video Call Setelah Setahun
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay

Elite PAN: Megawati Berhak Ajukan Amicus Curiae tapi Hakim yang Putuskan Diperlukan atau Tidak

Ketua Fraksi PAN DPR RI mengatakan pengajuan Megawati Soekarnoputri sebagai amicus curiae perkara PHPU Pilpres 2024 perlu dipertimbangkan oleh hakim MK.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024