Peminat Transmigrasi di Wonogiri Tinggi

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri mengering
Sumber :
  • Antara/ Andika Betha

VIVAnews – Pada bulan Oktober 2012, sebanyak 30 keluarga dari Kabupaten Wonogiri akan bertransmigrasi. Di antaranya 20 keluarga akan berangkat ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sedangkan 10 keluarga lainnya akan berangkat ke Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah .

Baliho Bertebaran Dimana-mana, Kapolda Irjen Luthfi Bantah Ancang-ancang Pilgub Jateng

Peminat transmigrasi dari Kabupaten Wonogiri memang tinggi. Hingga kemarin jumlah peminat yang masih menunggu giliran sebanyak 400 keluarga.

Padahal, kuota dari pemerintah pusat untuk penempatan transmigran dari setiap kabupaten atau kota hanya 20-30 keluarga per tahun.

Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Wonogiri, Sri Wiyoso.

“Banyaknya peminat itu karena ada keluarganya yang ikut program transmigrasi dan berhasil. Sehingga mereka ingin mengikuti jejak keluarganya itu,” kata Sri pada wartawan.

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Ia menambahkan mayoritas warga Wonogiri lebih banyak meminta transmigrasi ke Sumatera, tetapi saat ini wilayah itu sudah ditutup karena sudah penuh. Program transmigrasi kemudian dialihkan ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Sri Wiyoso mengatakan, mereka rencananya berangkat sekitar bulan Oktober atau November mendatang. "Minggu ini, mereka baru mengikuti pelatihan sebelum pemberangkatan, untuk persiapan transmigrasi," katanya.

Pekan depan pihaknya akan mengirim tim ke Konawe untuk mengecek lokasi tujuan transmigrasi tersebut. Dengan demikian, tim bisa menghimpun informasi mengenai kebutuhan apa saja yang diperlukan para calon transmigran.

Dia mengungkapkan, setiap keluarga akan mendapat tanah rata-rata seluas dua hektare. Namun, pemberian tanah di lokasi transmigrasi itu akan diserahkan secara bertahap. Selama setahun, mereka juga akan mendapat jaminan hidup. "Pertama akan diberi tanah untuk rumah dan pekarangan dulu. Selanjutnya secara bertahap setiap keluarga diberi tanah rata-rata dua hektare," ujarnya.

Berdasar pengalaman tahun lalu, para transmigran asal Wonogiri biasanya cukup ulet. Mereka mengolah tanahnya menjadi perkebunan kelapa sawit, karet, atau bercocok tanam lainnya. Beberapa di antaranya juga bekerja di pertambangan atau menjadi PNS. "Di sana pasti sukses asal serius dan tidak malas,” katanya. (WEBTORIAL)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya