Advokat RI-Malaysia Siap Kerjasama Bela TKI

Otto Hasibuan berdiri di tengah peserta ujian anggota Peradi
Sumber :
  • Antara/ Mulia

VIVAnews - Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) dan Malaysian Bar Council siap menjalin kerja sama membela kasus hukum yang dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negeri Jiran. Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Peradi, Hasanuddin Nasution, perlindungan hukum terhadap TKI merupakan hal mendesak.

"Sejak dua tahun lalu antara Peradi dan lembaga advokat di Malaysia menjalin kerja sama. Tetapi saat ini, perlindungan terhadap TKI momentumnya begitu mendesak," kata Hasanuddin di sela konferensi hukum Asia (Asia Law Conference) ke-25 di Nusa Dua, Bali yang dihadiri 400 peserta dari 27 negara kawasan Asia Pafisik, Selasa 20 November 2012.

Kendati begitu, Hasanuddin mengakui dalam praktiknya kerja sama itu menemui kendala. Utamanya karena perbedaan sistem hukum kedua negara.

Namun, Hasanuddin mengaku tetap akan berupaya melakukan pembelaan terhadap TKI yang terbelit kasus hukum di Malaysia. Pembelaan terhadap TKI tak melulu soal hukum. "Tapi juga pendekatan antarlembaga negara yang juga memegang peranan penting," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Peradi, Otto Hasibuan, menegaskan jika institusinya sudah bersurat ke Kedutaan RI di Malaysia dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Isinya, kata Otto, mendesak kedua institusi itu untuk memberikan perlindungan hukum kepada TKI. "Selama ini pemerintah kita terbatas untuk urusan perlindungan hukum warga negara di luar negeri," katanya.

Sejak enam bulan lalu, sambung Otto, kerja sama dengan Malaysia sudah dirintis. Dengan munculnya kasus perkosaan TKI, maka kerja sama itu dipercepat. Nantinya, kata dia, jika terjadi kasus hukum yang memerlukan advokat di Malaysia, maka Peradi bisa meminta bantuan lembaga advokat di sana.

Hal demikian, Otto melanjutkan, pernah dilakukan dan sukses di Hong Kong. "Pemerintah semestinya dapat memanfaatkan jalur advokat internasional. Tapi selama ini belum pernah dimanfaatkan secara optimal," demikian Otto. (umi)

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024