- Banjir Ambarita/Papua
VIVAnews - Polda Papua memperkirakan gerombolan penyerang Markas Polsek Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Selasa 27 November 2012, berjumlah 50 orang. Dalam penyerangan itu, kelompok tak dikenal ini membawa berbagai senjata. Mereka menyerang secara membabi buta.
"Perkiraaan kami, jumlah pelaku sekitar 50 orang. Mereka membawa senjata panah, parang, dan senjata api," kata Juru Bicara Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya di Papua.
Polsek Pirime sebenarnya memiliki delapan anggota polisi. Namun, saat terjadi penyerangan, markas hanya dijaga empat polisi, termasuk Kapolsek Ipda Rolfi Takubesi (48). "Satu orang sedang dinas di Wamena, satu cuti, dan dua lagi sedang lepas dinas," katanya.
Jumlah personel yang sangat minim ini diduga menjadi penyebab utama mengapa para polisi ini tidak bisa mengimbangi serangan gerombolan tak dikenal itu. Akibatnya, tiga dari empat polisi itu tewas, termasuk Kapolsek. Satu lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Polisi menduga pelaku penyerangan ini adalah anggota Organisasi Papua Merdeka. Namun, hingga kini belum bisa dipastikan.
Daerah ini memang sangat berpotensi diserang. Sebab, selain jumlah personel polisi yang sedikit, kondisi geografisnya sangat terpencil dan mudah digunakan untuk bersembunyi oleh para penyerang. Selain itu, Sumerta mengatakan, daerah ini memang dikenal sebagai salah satu basis OPM. "Dulu kami juga pernah tangkap orang yang membawa bendera separatis di sana," ucapnya. (adi)
Gak Nyangka, Ternyata Gen Z Punya Karakter Mulia Ini
hasil riset HILL ASEAN Study 2021, mengungkap bahwa Gen Z ternyata memang mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan maupun komunitas. Mereka tumbuh jadi generasi harmonis.
