Guru SMP Pukul Murid Hingga Pingsan

Ilustrasi/kekerasan
Sumber :
  • inmagine

VIVAnews - Seorang guru SMPN 3 Jetis, Bantul, DIY berinisial B diduga melakukan pemukulan kepada salah satu siswanya AW (13 tahun). Akibat pemukulan itu AW yang duduk di kelas VIII sempat pingsan.

Kepala SMP N 3 Jetis Agus Supriyanto menyesalkan kejadian ini. Agus mengaku B telah melakukan kesalahan prosedur dalam mendidik siswa. Sekolah akan menyerahkan kasus ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul.

"Namun jika kasus penganiayaan ini dibawa ke ranah hukum maka kami persilakan keluarga untuk menindak lanjutinya," kata Agus Supriyanto di Bantul, DIY, Rabu 28 November 2012.

Menurut pengakuan rekan AW, ND peristiwa kekerasan yang diduga dilakukan B yang juga guru agama itu terjadi pada Senin 26 November lalu. Peristiwa terjadi saat para siswa sedang melaksanakan upacara bendera di halaman sekolah. Saat itu, korban AW keluar dari barisan upacara bendera karena penasaran untuk mengetahui siapa guru teladan yang terpilih. Saat AW hendak kembali ke barisan, dia bertemu dengan B. Pemukulan lalu terjadi.

"Saya tidak tahu kenapa Bapak melakukan tindakan pemukulan itu ,karena bilau sering becanda dengan siswa," kata ND. Menurut ND, W mendapatkan pukulan tangan kosong di perut kanan, kiri serta di punggung. "Akhirnya jatuh pingsan," kata dia. Setelah siuman di ruang kesehatan sekolah, AW sempat ditemui B.

Paman korban, Harjito mengatakan meski pelaku telah meminta maaf dan menyesal, namun tindakan itu dinilai terlambat. "Kenapa tidak dilakukan pada hari pemukulan itu," kata Harjito.

Saat ini proses mediasi antara keluarga korban, sekolah dan ditengahi Kapolsek Jetis Bantul sedang berlangsung. Kapolsek Jetis Ajun Komisaris Polisi Sumadi menawarkan perdamaian kepada kedua pihak. Tetapi, kata Sumadi, bila keluarga korban melapor resmi ke polisi maka akan ditindaklanjuti.

"Kalau memang ada laporan, kami sebagai petugas akan menindaklanjuti. Namun demikian jika permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan maka kami tidak akan menindaklanjuti," tegas Sumadi.

Menanggapi tawaran Kapolsek, Ngatini dan Harjito belum bisa memutuskan. "Akan kami rembug dulu dengan keluarga. Kalau memang harus lewat jalur hukum, kami akan datang ke Polsek," ujar Harjito paman korban. (sj)

Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN
Alyssa Soebandono

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Menyambut kelahiran anak pertama, Alyssa Soebandono merasa sangat antusias. Diungkap Dude, Istrinya itu sampai membeli baju-baju untuk anak perempuannya tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024