- Antara/M Risyal Hidayat
VIVAnews - Tugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji embarkasi/debarkasi Surabaya berakhir setelah rombongan jamaah haji kloter 80, tiba di Asrama Haji Surabaya (AHS), kemarin. Namun, ada yang mengganjal: tiga jamaah masih tertinggal di Mekah. Satu orang karena sakit, dua jamaah tertunda kepulangannya karena tersandung kasus hukum di Tanah Suci.
"Yang sakit di Mekah bernama Musiri Marsikun Morsal bin Musrikun dari Kota Malang. Yang bersangkutan masih dirawat di RS Malik Abdul Aziz Zaher, Mekah, mengidap asma akut," kata Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Surabaya, Shirotol Mustaqim, Sabtu 1 Desember 2012.
Menurut dia, jamah haji pasangan suami istri yang beriniisial NbM dan MbL asal Jawa Timur, tertunda kepulangannya. Mereka didakwa bersalah dan diancam hukuman Qishas atau potong tangan.
"Oleh otoritas setempat pasutri ini dituduh mencuri dompet. Tapi belum jelas apakah ingin mencuri atau mengamankan," lanjutnya. Kalau tujuannya mengamankan jelas mereka tidak bersalah.
Namun, kata Mustaqim, dimungkinkan keduanya mendapatkan keringanan dan terhindar dari hukum qishas. "Karena keduanya adalah jamaah haji," katanya.
Informasi tentang diberikannya keringanan hukuman itu diterima PPIH Surabaya dari ketua kloter jamaah asal Sumenep, Madura, Muhammad Hanif, Rabu lalu. "Putusan keringanan karena Nbm dan MbL adalah jamaah haji. Masalah itu kini diurus Konjen," katanya.
Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok
Polda Metro Jaya mengklaim masih mengusut kasus lima oknum polisi diduga pesta narkoba. Dengan begitu, bakal dilakukan pengusutan perihal dugaan pelanggaran etik serta pi
