Saksi: Ada Pengeluaran Uang untuk Mobil Anas

Terdakwa korupsi PLTS Neneng Sri Wahyuni
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVAnews - Sidang lanjutan kasus korupsi pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dengan terdakwa Neneng Sri Wahyuni kembali di gelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa, 18 Desember 2012. Kali ini, Pengadilan mendengarkan kesaksian mantan kasir PT Anugrah Nusantara, Eva Rahadiani.

Dalam kesaksiannya, Eva menyebut dalam daftar pembukuan keuangan PT Anugrah Nusantara, terdapat pengeluaran khusus untuk Anas Urbaningrum, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. PT Anugrah sendiri dimiliki mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali

Salah satu pengeluaran tersebut adalah perbaikan mobil Camry dan menjahit pakaian di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. "Setahu saya begitu, tapi persis tanggalnya saya enggak ingat," kata Eva saat menjadi saksi bagi Neneng di Pengadilan Tipikor, Jakarta.

Eva mengaku tidak ingat jumlah pengeluaran uang untuk perbaikan mobil Anas dan biaya menjahit baju mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat tersebut. Kendati itu, dia memastikan, pengeluaran untuk Anas memang ada.

"Karena itu ada dalam pembukuan, saya harus lihat dulu. Itu waktu itu saya ditunjukkan waktu penyidikan, makanya saya ingat," ujar Eva.

Selain itu, dalam laporan keuangan PT Anugrah juga tercatat uang pengeluaran untuk gaji Anas dan Nazaruddin. Menurutnya, selama di Anugrah Anas Urbaningrum menerima gaji sekitar Rp30 juta sampai Rp50 juta.

"Struktur saya nggak tahu jabatannya (Anas). Tapi semua kegiatan keuangan harus disetujui dan diketahui Bu Neneng."

Bukan kali ini saja nama Anas disebut dalam pusaran kasus korupsi yang menyeret Nazaruddin. Anas Urbaningrum sendiri berkali-kali membantah semua tuduhan tersebut. Anas bahkan tegas mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak tertarik mengurusi proyek-proyek.

"Terus terang saya tidak terlalu berminat menanggapi hal-hal yang tidak perlu. Bahwa itu adalah cerita fiksi yang berulang-ulang kadang-kadang ditambah-tambah," kata Anas  tahun lalu.  (umi)

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Bandara internasional Supadio Pontianak, Kalbar.

Bandara Supadio Pontianak Turun Kelas Jadi Bandara Domestik

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan Bandara Supadio Pontianak tidak lagi melayani penerbangan Internasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024