Kasdi: Saya Menyesal Seumur Hidup karena Anakku Dipenjara

Kasdi saat berada di Semarang
Sumber :

VIVAnews - Ada rasa takut terpancar dari raut wajah Kasdi saat memasuki lobi kantor Dewan Pertimbangan Presiden di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis 20 Desember 2012. Pria berkulit sawo matang itu melangkah pelan, didampingi tiga orang staf Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. Mungkin Kasdi masih trauma, setelah sebelumnya ia diusir petugas keamanan di gedung Mahkamah Agung.

Namun, Kasdi tak pernah menyerah. Jauh-jauh datang dari Demak, Jawa Tengah, ia tak kehilangan harapan untuk membuka terang dugaan rekayasa kasus kepemilikan narkoba yang menimpa anak sulungnya, Sarmidi.

"Secara tidak langsung, aku yang memasukkan anakku ke penjara, maka aku menyesal seumur hidupku. Sampai di mana pun aku akan buktikan bahwa anakku tidak bersalah," kata Kasdi dengan mata berkaca-kaca. Kasdi menyesal karena telah mengizinkan Sarmidi pergi menemui temannya, Triyono alias Eblek, pada hari nahas itu. Jika ia tahu kepergian Sarmidi akan menyebabkan anak sulungnya itu menderita, tentu ia akan melarangnya ke luar rumah.

"Anakku itu tidak punya niat. Di rumah dia ditelpon sama temannya si Triyono itu, bilangnya mau dolan (main) ke rumahku. Katanya disuruh jemput," tutur Kasdi. Sebagai kepala keluarga, Kasdi merasa punya tanggung jawab untuk mengeluarkan anaknya dari balik jeruji besi LP Kedung Pane, Semarang. Ia hakul yakin bahwa anaknya hanya menjadi korban rekayasa oleh seorang petugas polisi. Menurut Kasdi, Sarmidi dijebak, lalu dituduh jadi pengedar narkoba.

Sarmidi ditangkap 12 Desember 2011 dan oleh hakim Pengadilan Negeri Semarang divonis lima tahun penjara. Di mata Kasdi, hukuman ini sangat tidak adil, karena menurut dia Sarmidi tak pernah melakukan kejahatan itu. "Setelah aku pikir, aku mau sampaikan keluhan hatiku ke Mahkamah Agung, aku mau nunjukin ada surat penangkapan polisi, palsu, ada dua dengan nomor yang sama tapi isinya kok berbeda," ujar Kasdi.

Namun, betapa pedih hati Kasdi, saat tiba di lembaga tinggi negara itu, justru pengusiran yang diterimanya. Harta benda yang ia miliki sudah habis dijual, rumah seharga Rp9 juta, sepeda motor Yamaha keluaran tahun 1981 dan sepeda onthel yang dijualnya ke tukang besi rongsokan seharga Rp380 ribu, hingga delapan ekor ayam betina seharga Rp200 ribu untuk ongkos ke Jakarta.

Kini Kasdi hanya bisa berharap Wantimpres dapat mengeluarkan rekomendasi kepada Presiden untuk mengevaluasi kasus ini. "Aku agak ketakutan. Tapi tetap optimis. Anakku harus dapat keadilan," ucapnya. (ibk)

Kala IHSG Anjlok, 'Dompet' Orang Terkaya RI Ini Justru Kian Tebal
Tangkapan kayar video viral pria bakar diri di Pinrang.

Viral Video Pria Bakar Diri di Pinrang Sulawesi Selatan, Begini Faktanya

Viral sebuah video memperlihatkan seorang pria membakar diri di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Pacongan, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024