Saiful Mujani Bertemu Bupati Buol Bersama Hartati

Saiful Mujani
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Pemilik lembaga survei dan konsultan politik, Saiful Mujani, mengatakan dia telah diminta oleh Toto Listyo, Direktur PT Hardaya Inti Plantation, untuk melakukan survei terkait pemilihan Bupati Buol 2013-2017. Untuk itu, Saiful mengaku perusahaannya dibayar Rp300 juta.

"Pak Toto Listyo saya kenal agak lama sebagai orangnya Hartati Murdaya. Tapi persisnya saya tidak tahu," kata Saiful Mujani saat memberikan kesaksian untuk terdakwa Amran Batalipu di Pengadilan Tipikor, 20 Desember 2012.

Saat itu, kata doktor ilmu politik itu, Toto meminta survei terhadap situasi di Buol tentang berbagai masalahan untuk kepentingan pemilihan Bupati Buol. "Surveinya, assesment, bagaimana masyarakat menilai kondisi hukum, ekonomi dan keamanan dan mau pilkada kita mengevaluasi semua orang-orang yang potensial maju pilkada," kata dia.

Saiful mengatakan, untuk biaya survei itu, Toto memberikan dana sebesar Rp300 juta. Berdasarkan survei itu, kata Saiful, calon incumbent Amran Batalipu dinilai cukup baik, tetapi belum aman untuk maju sebagai incumbent.

Hasil survei itu, kata Saiful, disampaikan kepada Toto. Namun, Toto meminta Saiful menjelaskan langsung kepada Amran.  "Waktu itu Amran ada acara Golkar di Ancol. Kemudian Toto mengatakan, bisa tidak Saiful menjelaskan ke Amran," kata dia. Pertemuan di Ancol itu, adalah pertemuan Saiful yang kedua kalinya dengan Amran.

Sebelum pertemuan di Hotel Mercure Ancol itu, kata Saiful, dia pernah bertemu dengan Amran di PRJ diperkenalkan oleh Toto. Di situlah, Toto mengatakan agar Saiful membantu survei Amran.

"Saya tanya Buol di mana? Dia bilang di Sulawesi Tengah. Tapi saya punya kebun, kata Pak Toto. Saya ingin tahu perasaan masyarakat lalu disampaikan ke Bupati," kata Saiful. Pertemuan itu, dilakukan sekitar bulan Januari.

Bertemu Amran dan Hartati


Saat pertemuan di PRJ, kata Muzani, ada tiga orang yaitu Toto, Amran dan Hartati Murdaya. "Dengan Amran saya tidak kenal langsung, saya suruh jelaskan ke Amran bagaimana survei itu. Hartati mendengarkan saja," katanya.

Kemudian, setelah pertemuan kedua di Hotel Mercure untuk menjelaskan hasil survei. Amran, kata Saiful tak menghubungi dia lagi. "Saya kira itu sudah cukup, tapi bulan Juni awal, Pak Toto kontak saya. Minta lagi survei dan diminta sebagai penasihat langsung. Kemudian Amran telepon saya langsung dan membenarkan permintaan Toto," katanya.

Saiful sempat mengeluh karena waktu survei sangat mepet dengan Pilkada. Tapi, kemudian, Toto ke kantor Saiful dengan membawa Amran. Saiful mengatakan, nilai survei itu adalah Rp 150 juta. Sementara untuk pendampingannya sendiri Rp 150 juta. "Jadi rencananya (nilai survei dan pendampingan) Rp 300 juta," kata dia.

Survei kedua itu, Saiful serahkan kepada asistennya karena Saiful berada di Amerika. Namun, kata Saiful, hasil survei kedua itu rupanya tak membuat Amran senang. Sehingga, kata Saiful, dia diminta segera pulang untuk memutus kontraknya. "Hasilnya, lawan Amran mengalami kemajuan pesat, lalu saya disuruh pulang dan yang Rp150 juta (untuk konsultan) tidak jadi," kata dia.

Kemudian, dalam persidangan itu, Majelis Hakim bertanya kepada Saiful, apa hubungan Toto dan Amran. Namun, Saiful mengaku tak tahu. "Persisnya saya tidak tahu. Yang saya tahu, Pak Amran dikenalkan sebagai bupati. Dia (Toto) bilang punya kebun, dia ingin menggali kondisi masyarakat di sana," kata dia.

"Lalu kebun siapa yang dinyatakan milik Toto?" tanya Majelis Hakim. "Saya tidak tahu. Yang saya tahu dia ada hubungan dengan Hartati. Mungkin kebunnya Hartati," kata Saiful.

Atas kesaksian Saiful, Amran mengaku keberatan. Amran mengatakan, pertemuan pertama dengan Saiful di Hotel Mercure Ancol yang dikenalkan oleh Toto. "Pertemuan kedua, dipaparkan di PRJ bahwa tidak ada perkataan Hartati, tapi waktu itu Hartati mengatakan apakah layak Amran jadi bupati, Saiful bilang layak," kata Amran.

Namun, Saiful Mujani tetap pada keterangannya. (eh)

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024