- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna menegaskan, pihaknya sudah memecat 300-500 dari 400 ribu personel polisi setiap tahun. Menurut Nanan, para anggota yang di-drop out tersebut melakukan banyak pelanggaran baik pidana maupun kode etik.
"Kami konsen pada polisi yang tidak bagus, berengsek, ya kami pecat," kata Nanan di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis, 20 Desember 2012.
Nanan mengemukakan, seorang polisi yang tidak dapat menjaga nama baik institusinya tidak layak menjadi polisi. Meskipun anggotanya terus berkurang, katanya, pemecatan lebih baik daripada merusak citra kepolisian secara keseluruhan.
"Sebetulnya sayang, dididik sekian lama, terus dipecatin. Sudah kurang polisinya, dipecatin. Tapi kalau berengsek mendingan dipecat," ujarnya.
Nanan kemudian mengatakan, sejauh ini polisi sudah berusaha mengadopsi nilai-nilai demokrasi yang ada dalam undang-undang kepolisian dan anti kekerasan dalam bertindak. Meski demikian, katanya, kebijakan kepolisian juga dipengaruhi oleh politik negara.
"Political will, public pressure juga sangat mempengaruhi langkah kami. Ini kondisi di lapangan," ujarnya.
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.
