- stockpicturesforeveryone.com
VIVAnews -Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, memberlakukan larangan khusus perempuan duduk sebagai penumpang motor dengan posisi mengangkang menuai kontroversi. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan peraturan daerah itu bisa saja dibatalkan.
"Kami sebetulnya masih belum terima itu. Tapi apakah ini ada unsur diskriminasi terhadap perempuan, kalau perempuan dijadikan alasan, tidak tepat. Tapi kalau untuk memelihara tradisi yang hidup di masyarakat suatu daerah, barangkali tidak ada masalah," kata Gamawan di Istana Bogor, Senin 7 Januari 2013.
Karena belum mengetahui draf perda itu, Gamawan menyatakan belum mengetahui apakah pelarangan itu terkait tradisi atau memang sengaja mendiskriminasi perempuan. Gamawan menjanjikan, begitu menerima perdanya, akan segera memberi tanggapan. "Tapi dari Gubernur (Nanggroe Aceh Darussalam) dulu. Nanti kita ingatkan Pak Gubernur untuk mengevaluasi itu," kata mantan Gubernur Sumatera Barat itu.
Gamawan menyatakan, perda bisa saja dibatalkan pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri. "Itu memang kewenangan pemerintah pusat mengevaluasi dan memverifikasi perda itu," katanya.
Sepanjang 2012 saja, kata Gamawan, pemerintah membatalkan 173 perda dari 3.000 yang dievaluasi. Setiap hari, kata Gamawan, ada saja salah satu dari 497 kabupaten/ kota yang menerbitkan perda baru.
Gamawan menyatakan, evaluasi satu perda itu makan waktu 14 hari. "Semalam saya diskusi dengan biro hukum dan yang terkait lainnya, kita cermati pasal demi pasal, kadang-kadang bisa pembatalan atau koreksi beberapa pasal," katanya.
Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?
Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.
