Sodetan Ciliwung Rp700 Miliar Dibangun Untuk Atasi Banjir Jakarta

Lumpur Sisa Banjir Kawasan HI Dibersihkan
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Kementerian Pekerjaan Umum berencana membangun sodetan untuk mengaliri air dari Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) untuk mengatasi banjir yang selalu menggenangi pemukiman warga di bantaran kali.

Pembangunan sodetan menggunakan dana hasil sisa lelang yang jumlahnya mencapai Rp700 miliar. Kementerian sedang menargetkan desain sudetan Ciliwung menuju BKT sepanjang 2,1 kilometer. Ditargetkan bisa selesai dalam dua bulan mendatang.

Menurut menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, meski Kali Ciliwung dan Pesanggrahan banjir, tapi air di BKT tetap dalam kondisi normal.

"Ini menjadi pilihan kami untuk mengatasi aliran air dari Sungai Ciliwung," kata Djoko dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Jumat, 18 Januari 2013.

Ditambahkan Djoko, pembangunan sudetan akan menghabiskan dana sebesar Rp500 sampai Rp700 miliar yang akan diusahakan dari hasil sisa lelang ataupun Angaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja

Lebih lanjut Djoko mengungkapkan, dirinya berharap dengan pembangunan sodetan Ciliwung-BKT ini akan mengurangi banjir di Sungai Ciliwung secara signifikan.

Nantinya trase sodetan berbentuk terowongan tersebut akan menghubungkan Sungai Ciliwung yang berada di belakang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik di Jalan Otista, menuju Jalan Otista 3 hingga tembus BKT.

Namun, pembebasan lahan kerap kali menjadi masalah. Menurut Djoko, permasalah ini akan diusahakan seminimal mungkin karena sudetan akan berada di bawah jalan raya. Saat penggalian dirperkirakan akan ada pagar rumah yang terkena penggalian.

"Namun nanti akan diperbaiki seperti semula," ujarnya.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024
Ilustrasi mengemudi di malam hari

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024