Mahfud: Kasus Luthfi Seolah Hancurkan Citra PKS

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menilai penangkapan serta penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Lutfi Hasan Ishaaq, tidak bermuatan politis.

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

Alasannya, KPK adalah lembaga antikorupsi yang berintegritas tinggi sehingga kecil kemungkinan untuk memasukkan unsur politik dalam upaya penegakan hukum.

"Karena KPK yang menangkap, ini bukan politis, menurut saya. Ini hasil penangkapan yang profesional, yang sudah dibuntuti berbulan-bulan," ujar Mahfud, kepada VIVAnews, di kantornya.

Mahfud mengakui kredibilitas dan integritas KPK dalam pemberantasan korupsi. Penindakan-penindakan yang dilakukan lembaga itu selama ini hampir tidak pernah meleset. Sebab, begitu seseorang sudah ditetapkan sebagai tersangka, KPK pasti sudah menyiapkan cukup bukti.

Lagi pula, katanya, kasus seputar daging impor itu sudah terjadi sejak lama. Cukup beralasan apabila KPK memiliki perhatian terhadap hal-hal yang berpotensi terjadinya tindak pidana korupsi. Jika KPK memang telah menyoroti kasus itu, tentu KPK sudah memiliki bukti-bukti yang memadai.

"Oleh karena itu, ini bukan main-main. Dulu saya tidak percaya ketika masih dimuat di koran-koran. Tapi kemudian ada yang ditangkap KPK, bagi saya, ini sudah serius," terangnya.

Mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menolak berspekulasi lebih jauh mengenai penindakan terhadap Lutfi yang merupakan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal yang diyakininya adalah sejauh ini KPK memang tidak sembarangan melakukan penindakan, apalagi dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka.

Meski begitu, Mahfud juga mengaku sedih ketika mengetahui kabar Lutfi Hasan Ishaaq ditangkap KPK. Menurutnya, PKS adalah salah satu partai politik di Indonesia yang relatif bersih atau sedikitnya dikenal bersih dari korupsi. Namun, kabar penangkapan sang pucuk pimpinan PKS, seolah menghancurkan seluruh citra baik partai tersebut.

"PKS sampai hari kemarin masih dikenal sebagai partai putih. Meski isunya sudah lama, tapi kita masih menganggapnya putih. Tapi ini langsung masuk ke jantungnya, langsung ketua umumnya," katanya.

Namun, menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru saja ditunjuk, Anis Matta,  ada sebuah yang ingin menghancurkan PKS.

"Kalau Luthfi menonton acara ini, saya ingin mengucapkan saya mencintainya. Semua kader mencintai dia. Kami semua percaya pada integritas dia. Tapi, yang dihadapi PKS ini adalah konspirasi besar," kata Anis di kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan militernya

Iran Punya Aturan Serangan Baru Untuk Negaranya

Presiden Iran memperingatkan bahwa 'langkah sekecil apa pun' yang dilancarkan ke negaranya, maka akan langsung menimbulkan respons yang "keras" dari militernya. 

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024