Angka Buta Aksara di Bali Masih Tinggi

VIVAnews – Gubernur Bali I Made Mangku Pastika kecewa lantaran angka buta aksara di Bali masih di atas rata-rata nasional yakni 8 persen atau sekitar 280 ribu. Sementara rata-rata nasional sekitar 5,97 persen.

Hal ini diungkapkan Pastika saat membuka rapat koordinasi bidang pendidikan, pemuda dan olahraga di Gedung Wiswasabha Kantor Gubernur Bali, Selasa, 10 Maret 2009.

"Tiap tahun ada anggaran untuk pemberantasan buta aksara tapi kok angkanya tidak berkurang," kata I Made Mangku Pastika.

Tak hanya itu saja, mantan Kapolda Bali ini juga mengkritik masih adanya sekolah-sekolah yang rusak, sementara penandatanganan nota kesepakatan antara gubernur yang setiap tahun ada pembangunan juga sama sekali tak jalan.

"Ini ironis sekali. Uang sudah banyak dikeluarkan tapi program sama sekali tak ada yang berjalan bagus. Yang kita pakai ini uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan penggunaannya, jangan kita ini main-main," tegasnya.

Dana pendidikan untuk tahun ini sudah 20 persen dan angkanya sudah besar sekali. Sekitar Rp 210 miliar atau 20 persen dari angka APBD Bali yang sebesar Rp 1,6 triliun dari angka tahun 2008 yang hanya Rp 110 miliar.

"Belum dana dari pusat yang untuk Bali mendapat Rp 700 miliar, sudah mencapai Rp 1 triliun. Dan angka ini belum ditambah dari tiap kabupaten/kota," paparnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Bali, Ketut Kariyasa Adnyana mengaku heran karena melihat dari geografis Bali, semuanya mudah terjangkau tapi mengapa masih ada masyarakat yang mengalami buta aksara.

"Tahun lalu, saat gubernur masih Dewa Beratha, Bali pernah mendapat penghargaan karena pengentasan buta aksara dan wajib belajar 9 tahun. Ini kan timpang sekali jadinya," ungkap Kariyasa.

Kondisi Bali sangat jauh berbeda dengan Kalimantan atau Papua yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai di suatu tempat terpencil.

“Dana pendidikan untuk Bali sudah sangat besar dan penggunaannya harus benar-benar tepat sasaran. Artinya masyarakat yang tidak mampu harus benar-benar merasakan pendidikan gratis,” tegasnya. "Kalau masih ada yang tercecer, berarti formulasinya yang kurang tepat,"

Laporan: Wima Saraswati | Bali

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024