Pecinan Solo Makin Eksotik dengan 1.000 Lampion

Lampion Pasar Gede Solo
Sumber :
  • Fajar Sodiq
VIVAlife - Menyambut perayaan tahun baru Imlek yang jatuh Minggu, 10 Februari 2013 mendatang, kawasan pecinan Pasar Gede, Solo berbenah. Mereka menghias sudut kawasan dengan 1.000 lampion merah khas Imlek. 
Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023
 
Lampion berbagai ragam bentuk ini akan menyala serempak jelang malam. Mulai dari dari lampion berbentuk bulan hingga replika ular air. Tak ketinggalan, pohon ang pao setinggi empat meter juga dipasang di depan Keleteng Tien Kok Sie yang terletak selatan Pasar Gede.
Manipulasi Putusan MK soal Pilpres Lalu Diunggah di Tiktok, Pria di Riau Diciduk Polisi
 
Pemandangan bernuansa oriental yang menawarkan eksotika ini sontak menarik pengunjung. Tak hanya penduduk kota Solo tapi juga para pelancong yang sengaja datang untuk menikmati. Lokasi ini bahkan menjadi tempat favorit dan venue untuk sekadar jeprat-jepret mengabadikan keindahan lampion.
Kronologi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan, Kemaluan Ditendang Hingga Berdarah-darah
 
Aryanto Wong, Humas Kelenteng Tien Kok Sie, menjelaskan, sekitar 1.000 lampion sengaja dipasang setiap menjelang perayaan Imlek. Pemasangan ini sudah rutin dilakukan sejak lima tahun lalu. Terhitung sejak budaya Tinghoa  mulai menggeliat, setelah mati suri selama 32 tahun di jaman Orde Baru.
 
"Lampion terpasang sejak beberapa hari yang lalu hingga tanggal 24 Februari nanti, " ujar Aryanto Wong kepada VIVAlife.
 
Ia menjelaskan, lampion ini sengaja dipasang karena memiliki nilai filosofi. Bagi masyarakat Tionghoa, lampion memiliki arti sebagai cahaya penerang jalan. "Ibaratnya jika seseorang secara finansial dan mental sudah kuat, maka hal penting yang dibutuhkan adalah lampu penerang. Seperti halnya dalam adat Jawa, pemakaian lampu ting yang memiliki arti sebagai penerang jalan dalam kehidupan," dia menambahkan.
 
Agenda pemasangan lampion ini pun masuk dalam kalender wisata kota Solo, menyusul acara 'Grebeg Sudiro' atau kirab kue keranjang. Berniat mencicipi eksotika Solo?





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya