TNI Belum Berhasil Pukul Mundur Kelompok Bersenjata di Papua

Delapan peti untuk prajurit TNI yang tewas di Papua
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita

VIVAnews - Proses evakuasi delapan jenazah prajurit TNI yang gugur di  Distrik Tingginambut Puncak Jaya dan Distrik Sinak, Papua, mengalami kendala. Sekelompok orang bersenjata membayangi proses evakuasi ini.

Juru bicara Kodam 17 Cenderawasih Letkol Inf Jansen Simanjuntak mengaku mengirim 10 personel terlatih dari Yonif 751 untuk mengamankan jalannya proses evakuasi. "Karena hingga kini, kami belum bisa memukul mundur kelompok bersenjata secara mutlak. Hanya beberapa kilometer saja,"  jelas Jansen kepada wartawan, Jumat 22 Februari 2013.

Memang, imbuhnya, gangguan kelompok ini itu dari jauh, tapi cukup menyulitkan. "Biarpun jauh tapi peluru kan tidak ada matanya."

Di sisi lain, kelompok bersenjata ini sangat menguasai medan sehingga sulit bagi TNI untuk menghalau mereka. "Mereka juga tidak pusing dengan cuaca," imbuhnya.

Hingga pukul 13.30 Wita, delapan jenazah prajurit tersebut belum tiba di Marlas Kodam Polimak Jayapura. Namun 8 peti jenazah sudah disiapkan sekaligus upacara militer sebelum diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

Diberitakan sebelumnya, helikopter yang mengevakuasi para korban tewas, ditembaki orang tak dikenal. Kaca heli pecah. Tapi, (umi)

Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024