Papua Bergejolak, Pasukan TNI Belum Perlu Ditambah

TNI Angkatan Darat turun amankan Jayapura, Papua, Kamis 14 Juni 2012
Sumber :
  • Antara/ Anang Budiono
VIVAnews
Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil
- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, proses evakuasi jenazah delapan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tewas ditembak gerakan pengacau keamanan di Papua terhambat. Selain cuaca, proses evakuasi juga diganggu oleh serangan kelompok pengacau keamanan.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP

"Evakuasi akan tetap dilakukan. Evakuasi jenazah terhambat cuaca dan keamanan," ujar Purnomo dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat 22 Februari 2013.
Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 


Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, TNI akan bertindak tegas menghadapi serangan tersebut. Karena itu, serangkaian pemulihan keamanan untuk menghadapi kelompok penembak juga dilakukan secara taktis. "Tindakan taktis itu adalah mencari, menemukan, dan menghancurkan musuh," ujar Sjafrie.


Sjafrie mengatakan pemerintah belum berencana menambah pasukan di Papua. "Karena pada dasarnya ini bisa dikendalikan komando operasi yang ada di lapangan," tegas dia. Sjafrie menambahkan, pemerintah ingin mengedepankan pendekatan kesejahteraan untuk menyelesaikan masalah Papua.


Sebelumnya, kelompok bersenjata melakukan serangan di dua tempat, Distrik Tingginambut dan Sinak. Delapan anggota TNI tewas dalam dua serangkan tersebut. Selain itu, empat warga sipil juga dilaporkan tewas. Serangan terus berlanjut. Helikopter yang melakukan evakuasi juga ditembaki. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya