Sumber :
- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews
- Puluhan simpatisan calon gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) melakukan aksi puasa mutih di kantor Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat. Aksi puasa mutih ini dilakukan sejak pukul 04.00 WIB pagi tadi.
Para simpatisan berharap kejujuran semua pasangan terutama KPU yang saat ini menjadi penentu kemenangan pasangan. "Kami masyarakat tidak ingin Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi ajang pertarungan nafsu yang negatif. Nafsu ini yang berakibat buruk pada kami masyarakat," kata koordinator aksi, Abah Suhe, di KPU Jabar, Bandung, Rabu 27 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Para simpatisan berharap kejujuran semua pasangan terutama KPU yang saat ini menjadi penentu kemenangan pasangan. "Kami masyarakat tidak ingin Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi ajang pertarungan nafsu yang negatif. Nafsu ini yang berakibat buruk pada kami masyarakat," kata koordinator aksi, Abah Suhe, di KPU Jabar, Bandung, Rabu 27 Februari 2013.
Suhe mengatakan inti aksi ini agar semua pihak menghargai pemilihan yang telah berjalan dengan baik. "Masyarakat memilih setulus hati. Untuk itu kami menginginkan KPU tetap berada di 'rel' sesuai fungsi," katanya.
Saat ini, KPU Jawa Barat tengah menjadi sorotan semua pihak, terutama terkait proses penghitungan suara. "Saat ini pertarungan bukan lagi terjadi di masyarakat, melainkan di KPU Jabar. Masyarakat kan sudah memberikan haknya memilih calon pemimpinnya," katanya.
Para simpatisan ini meyakini puasa mutih bisa menenangkan suhu politik yang semakin panas. Suhu politik yang panas mulai mempengaruhi KPUD yang menjadi penentu dan muara dari pemilihan gubernur Jawa Barat.
"Kami mutih hanya untuk mengingatkan KPU untuk tetap di posisi jujur dan bersih. Selain itu, Pilgub adalah urusan pemimpin yang kami nilai sebagai urusan nafsu duniawi. Jangan sampai KPUD yang harusnya jadi pelaksana yang baik, terjebak kepentingan kandidat yang memaksakan diri untuk menang. Jangan rakyat dikorbankan karena keputusan KPUD," katanya. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Suhe mengatakan inti aksi ini agar semua pihak menghargai pemilihan yang telah berjalan dengan baik. "Masyarakat memilih setulus hati. Untuk itu kami menginginkan KPU tetap berada di 'rel' sesuai fungsi," katanya.
