SBY Panggil Menhan Soal Kerja Sama Militer RI-Jerman

Tank Leopard Pada Pameran Indo Defence 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow
– Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, Jakarta, Jumat 1 Maret 2013. Pertemuan ini terkait kunjungan kerja Presiden SBY ke Berlin, Jerman, pada 3-5 Maret 2013 dan ke Hungaria pada 6-8 Maret 2013.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Purnomo sendiri tidak akan ikut dalam rombongan Presiden menuju dua negara Eropa tersebut. Untuk itu ia datang memberikan laporan dan masukan kepada Presiden terkait apa yang akan disampaikan dalam pertemuan dengan para pemimpin kedua negara, salah satunya soal rencana kerja sama militer dengan Jerman.
Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah


“Indonesia kan kaitannya (kerja samanya) banyak sekali dengan Jerman. Ada beberapa alutsista lagi (yang akan datang) dari sana. Saya sampaikan kepada Presiden, sebaiknya kita
low profile
di sana karena memang mereka, negara-negara Eropa, sekarang sedang krisis,” ujar Purnomo.


Ia mengatakan, pemerintah berencana memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang sebagian besar pengadaannya akan bekerja sama dengan Jerman. Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada permintaan penambahan pengadaan alutsista dari pemerintah.


Anggaran modernisasi, pemeliharaan, dan perawatan alutsista TNI sampai tahun 2014 tercatat sebesar Rp99 triliun. Setelah dihitung kembali di awal kerja kabinet, Kementerian Pertahanan membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp57 triliun.


“Tapi itu tidak terpakai semua, karena kami prioritaskan mencari alutsista yang bergerak. Jadi alutsista bergerak yang kita butuhkan fighter dan tank, sedangkan alutsista yang tak bergerak seperti radar,” kata Purnomo.


Dari seluruh kebutuhan modernisasi alutsista hingga tahun 2014, menurut Purnomo APBD yang terpakai hanya sekitar 50 persen dari kuota yang disediakan. “Ini tidak mengganggu APBN karena sudah dihitung. Dari Rp150 triliun, mungkin terpakai kurang dari setengahnya. Jadi (penghematan) itu juga membantu perekonomian kita,” ujar dia.


Beberapa alutsista bergerak yang diadakan tahun ini antara lain 100 pesawat latih Grob bermesin piston untuk sekolah penerbang TNI Angakatan Udara, serta
heavy tank
,
main battle tank
, dan
medium battle tank
untuk TNI Angkatan Darat.


Dalam pertemuannya dengan SBY di Istana, Menhan juga berdiskusi soal pengadaan alutsista bergerak. “Dengan (pengadaan) semua itu, kita sudah lengkap. Selain itu, kita juga sudah punya satuan rudal untuk peluru kendali. Jadi saya kira sudah cukuplah. Akhir kabinet ini kalau pengadaan itu sudah terselesaikan,
Insya Allah
bisa dipakai untuk beberapa tahun ke depan,” kata dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya