VIVAnews - Edy Maryono, salah satu korban luka bakar akibat penyerangan dari anggota Batalyon Armed 15/76 Tarik Martapura di Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) akhirnya menghembuskan napas terakhir, Sabtu pagi 16 Maret 2013.
Edy sempat dirawat selama sembilan hari di Rumah Sakit DR. Noesmir milik TNI AD di Baturaja Oku, Palembang, dengan luka bakar sekitar 30 persen. Luka bakar paling parah yang dialami korban di bagian wajah, dada dan kedua tangannya.
Menurut Kepala Rumah Sakit, Dokter Ponco, selain mengalami luka bakar cukup parah, korban yang merupakan petugas kebersihan Mapolres OKU itu usianya cukup renta, yakni 71 tahun.
Korban diketahui terjebak dan sempat pingsan dalam ruang dapur, setelah kesulitan mencari jalan keluar. Dirinya diselamatkan oleh anggota TNI dari Kodim Baturaja dan polisi, sesaat setelah pasukan Armed meninggalkan Mapolres OKU.
Bapak enam anak itu akan dimakamkan di TPU Pekas Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur, siang ini. Tampak jajaran Polres OKU dan TNI dari Kodim melayat ke rumah duka di jalan Gotong Royong, Sukaraya Baturaja Timur.
Anak korban, Suarsono, berharap ada kepedulian dari pihak TNI dan Polri terhadap keluarga yang di tinggalkan. Sebab, sang ayah merupakan salah satu tulang punggung keluarga.
"Ini masalah TNI dan Polisi, kenapa ayah kami yang jadi korban. Tolonglah perhatikannya, bapak kami ini adalah tulang punggung keluarga," ujar Suarsono.
Semasa hidup, korban telah bekerja selama empat tahun di Polres OKU, sebagai tukang bersih-bersih dan cuci piring.
Sementara itu, selain Edy, dalam kejadian penyerangan itu, empat anggota polisi dari Polres OKU mengalami luka-luka. (asp)
Laporan: Jun Patra/Sumsel