Kepala LP Tak Tahu Tahanan Titipan Polda Itu Pengeroyok Kopassus

Penembakan Brutal di Lapas Cebongan, Sleman
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews
Maverick Vinales Cetak Sejarah yang Tak Pernah Diraih Valentino Rossi, Ada Andil Suzuki
– Penyerangan kelompok bersenjata misterius terhadap Lapas Cebongan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat masyarakat terhenyak. Empat tahanan Lapas yang belum sampai sehari dititipkan Polda DIY, tewas diberondong peluru gerombolan itu. Pola operasi pembunuhan tersebut rapi luar biasa, dan mungkin baru pertama kali terjadi sejak era reformasi.

Drama Low Life Tentang Rahasia Gelap dan Harta Karun Bakal Tayang 2025 Mendatang

Kepala Lapas Cebongan, Sukamto, menceritakan detik-detik menjelang peristiwa mengerikan itu. Jumat siang, 23 Maret 2013, sejumlah Polda DIY mendatangi Lapas Cebongan untuk mengantarkan 11 tahanan Polda yang dititipkan sementara ke Lapas Cebongan. Ke-11 tahanan itu dititipkan karena sel tahanan yang ada di Polda DIY tidak layak lagi dihuni oleh para tahanan sehingga harus direnovasi.
Ini Sosok Artis dan Pendakwah Berinisial D yang Terlibat Kasus Korupsi Suami Sandra Dewi


Sukamto mengatakan, petugas Lapas ketika itu tidak tahu bahwa dari 11 tahanan yang dititipkan Polda DIY tersebut, 4 di antaranya merupakan pelaku pengeroyokan yang menewaskan anggota Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Intel) Kodam IV Diponegoro Serka Heru Santosa di Café Hugo’s beberapa waktu yang lalu.


“Saya baru tahu ada 4 tahanan terlibat kasus itu setelah meneliti berkas dari Polda DIY tentang nama-nama tahanan yang dititipkan ke Lapas Cebongan. Di berkas tersebut, ternyata terdapat 4 nama tahanan yang terkait dengan anggota Kopassus yang tewas di Hugos’ Café. Saya tahu nama-nama itu karena selalu keluar di koran dan media elektronik,” kata Sukamto, Selasa 26 Maret 2013


Begitu tahu 4 tahanan titipan Polda DIY itu terlibat kasus tewasnya anggota Kopassus, Sukomto pun berinisiatif untuk meminta tambahan pengamanan ke Polda DIY melalui salah satu anggota Polda DIY. Menurutnya, petugas keamanan yang berjaga di Lapas sangat terbatas, yaitu 8 orang ditambah 2 orang lagi dari bantuan pengamanan Lapas.


Setelah Lapas Cebongan secara resmi meminta tambahan pasukan pengamanan, “Aparat kepolisian menyanggupi penambahan pengamanan, namun pengamanan yang dilakukan bersifat tertutup. Petugas Polsek Melati, Jumat malam sekitar jam 19.00 sempat menyambangi Rutan Lapas dan berdialog sebentar dengan petugas keamanan dari Lapas,” ujar Sukamto.


Namun demikian, tragedi tak bisa dihindari. Sabtu dini hari, 24 Maret 2013, Lapas Cebongan diserang oleh gerombolan bersenjata lengkap. Lima pintu menuju sel tahanan tersangka pengeroyok Kopassus berhasil ditembus setelah petugas Lapas dianiaya dan diancam dengan bom molotov. Empat tahanan tersangka pembunuh Kopassus itu pun tewas ditembak mati di hadapan puluhan tahanan lainnya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya