Usai Lapas Diserang, Warga NTT di DIY Masih Ketakutan

solidaritas anti kekerasan
Sumber :
  • ANTARA/Regina Safri
VIVAnews
Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool
– Warga dan para mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta sampai saat ini masih ketakutan sehubungan dengan peristiwa penyerangan terhadap Lapas Cebongan, Sleman, yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY di dalamnya.

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep

Keempat tahanan yang diberondong peluru kelompok bersenjata misterius itu seluruhnya berasal dari NTT dan merupakan tersangka kasus pengeroyokan yang menewaskan anggota Detasemen Pelaksana Intelijen Kodam IV Diponegoro, Serka Heru Santosa.
Pake Obat Kuat Malah Ga Berasa Apa-Apa di atas Ranjang, Kok Bisa? Begini Penjelasannya


Ketua Ikatan Keluarga Belu NTT, Max Nani, mengatakan para mahasiswa NTT yang saat ini menempuh studi di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta merasa was-was, bahkan sampai tidak berani berangkat ke kampus untuk kuliah. “Keluar untuk mencari makan pun kami tidak berani, apalagi mau kuliah,” kata Nani dalam pertemuan tokoh masyarakat di Kodim Sleman, DIY, Selasa 26 Maret 2013.


Rasa ketakutan warga asal NTT ini diperparah dengan gencarnya peredaran pesan singkat lewat SMS ataupun BlackBerry Messenger (BBM) yang dikirim oleh pihak-pihak yang tidak diketahui identitasnya. “Isi pesannya macam-macam, mulai dari akan ada
sweeping
sampai penangkapan warga NTT,” ujar Nani. Dalam sehari, ia bahkan bisa menerima pesan ancaman lebih dari tiga kali.


Kini dari sekitar 14 ribu warga NTT yang tinggal di Yogyakarya, banyak di antara mereka yang telah meninggalkan DIY. Demi keamanan diri, mereka memilih pergi ke rumah keluarganya yang berada di luar DIY atau kembali pulang ke kampung halamannya.


Setiap kali keluar rumah pun, komunitas NTT ini selalu dibayang-bayangi rasa cemas. “Setiap bertemu dengan orang yang berperwakan tegap, tinggi, dan kepala plontos, kami ketakutan,” ujar Nani.


Ia menyesalkan warga NTT di DIY terkena dampak negatif dari kasus penyerangan Lapas Cebongan. Padahal mereka tak kenal dengan empat tersangka yang tewas di Lapas. “Kami tidak tahu-menahu, tapi kena imbas. Kami ketakutan,” kata Nani lagi.


Menanggapi hal itu, Dandim 0732/Sleman Letkol (Inf) Satriyo Pinandojo meminta mahasiswa maupun warga NTT di Yogyakarta agar tetap tenang. Ia menjamin petugas keamanan akan melindungi keselamatan mereka. “Tetaplah menjalankan aktivitas seperti biasa,” kata Dandim.


Apabila warga menemukan hal-hal yang mencurigakan, baik SMS ancaman atau gerak-gerik aneh orang, maka Dandim meminta warga untuk segera melapor ke aparat keamanan. “Petugas selalu melakukan pemantauan wilayah sehingga ketika mendapatkan laporan bisa langsung mendatangi,” ujar dia. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya