Polri: Pengungkapan Penyerang Lapas Bukan Soal Takut atau Tidak Takut

TNI Ikut Berjaga di Lapas Cebongan Sleman, DIY
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews
Wanita Lansia di Jaksel Ngaku Diperkosa Handphone, Polisi Duga Halusinasi
– Polri sampai saat ini masih terus menyelidiki kasus penyerangan kelompok bersenjata misterius terhadap Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka mempelajari temuan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan saksi maupun olah tempat kejadian perkara. Barang-barang bukti pun diteliti oleh Tim Laboratorium Forensik Polri.

One Way Arus Balik Tol Kalikangkung, Pemudik Diimbau Kooperatif Ikuti Arahan Petugas

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan pihaknya bekerja secara profesional berdasarkan bukti ilmiah, dengan menggunakan pengembangan teknologi penyidikan konvensional. “Kami belum bisa menduga-duga siapa pelakunya. Untuk tahu siapa pelakunya, harus berdasarkan bukti di TKP dan informasi dari penyelidikan lanjutan,” kata Boy di Jakarta, Rabu 27 Maret 2013.
Puncak Arus Balik Lebaran Lintasan Bakauheni-Merak Diprediksi Malam Ini


Boy yakin kepolisian mampu mengungkap kasus penyerbuan Lapas Cebongan tersebut. Apabila sampai saat ini polisi belum mengetahui siapa pelakunya, maka itu bukan berarti polisi takut dengan kelompok tersebut. “Pengungkapan perkara bukan soal takut atau tidak takut, tapi dikaitkan dengan proses penemuan alat bukti sebagai informasi dan petunjuk. Jadi kalau alat bukti berhasil, segala sesuatu terang-benderang,” ujarnya.


Menurut Boy, pekerjaan Polri untuk mengungkap kelompok penyerang Lapas memang tidak mudah karena harus mengumpulkan fakta secara akurat. Informasi akurat tidak hanya bisa ditemukan di TKP, tapi bisa juga di tempat lain yang terkait. Polri pun mengerahkan sumber dayanya secara maksimal untuk mendukung pengungkapan kasus ini.


Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo untuk mengusut tuntas, memburu, dan menangkap kelompok penyerang Lapas Cebongan itu. “Presiden SBY menyatakan pembunuhan brutal terhadap empat tahanan Lapas Cebongan di Sleman sebagai serangan langsung terhadap kewibawaan negara,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, Selasa 26 Maret 2013.


Sparringa mengatakan, Presiden meminta Kapolri menyeret semua pelaku penyerangan Lapas Cebongan ke pengadilan untuk diproses hukum. Presiden juga memerintahkan Panglima TNI untuk menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI guna bekerja sama dengan Polri mengungkap identitas pelaku. SBY tak memandang enteng kasus ini karena berdampak langsung kepada negara.


Presiden menilai serangan terhadap Lapas itu sebagai ancaman serius terhadap rasa aman warga. “Serangan itu juga memporak-porandakan kepercayaan umum terhadap supremasi hukum di Republik ini,” kata Sparringa. Oleh sebab itu Presiden memerintahkan kewibawaan negara harus dipulihkan dan kepercayaan rakyat terhadap hukum tidak boleh berkurang karena peristiwa ini. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya