Sultan: Mau Bikin Kerusuhan, Keluar Saja dari Yogya

Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sumber :
  • ANTARA/Regina Safri

VIVAnews – Kekerasan di Yogyakarta yang melibatkan perkelahian antaretnis membuat berang Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. Yogya yang selama ini dikenal sebagai kota budaya dan kota pelajar, menjadi tercoreng citranya.

Sultan mengingatkan komitmen para pendatang di Yogyakarta untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan di kota gudeg itu. “Mahasiswa dari 10 perguruan tinggi di Yogyakarta telah membuat kesepakatan, jika melakukan tindak kekerasan di Yogyakarta, maka mereka harus keluar dari Yogyakarta. Itu janji mereka. Maka jika ada kekerasan lagi yang melibatkan etnis, lebih baik keluar dari Yogyakarta,” kata dia, Rabu 27 Maret 2013

Sultan menyatakan, kekerasan yang melibatkan etnis tertentu di Yogyakarta terjadi karena keenganan mereka untuk bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat di lingkungannya, sehingga yang muncul adalah soliditas etnis yang tinggi di antara mereka.

Peringatan Sultan itu disampaikan demi memberi rasa aman kepada warga kota dan mahasiswa yang sedang kuliah di sana, setelah sejumlah orang menggeroyok Serka Heru, anggota Kopassus, hingga tewas di Hugo's Cafe beberapa waktu lalu. Empat tersangka yang diduga melakukan penggeroyokan itu kemudian mati ditembak sekelompok orang misterius bersenjata lengkap yang merangsek ke Lapas Cebongan, Sleman, tempat mereka ditahan.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024