Komnas HAM Gagal Koordinasi dengan Kopassus

Jenazah 4 Korban Penembakan Brutal di RS Sardjito
Sumber :
  • ANTARA/Noveradika
VIVAnews -
Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tengah mengusut kasus penembakan brutal di Lembaga Pemasyarakatan  Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk pengusutan kasus tersebut, Komnas berkoordinasi dengan sejumlah instansi, termasuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

"Koordinasi dengan Kopassus belum bisa karena belum dapat izin dari Mabes (TNI) untuk berkoordinasi dengan kami. Ini hanya masalah birokrasi saja," kata Ketua Komnas HAM Siti Nurlaela di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 28 Maret 2013.
Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti


Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Polres Sleman, Polda DIY, hingga Gubernur DIY untuk mengusut kasus tewasnya empat tahanan dalam penyerbuan kelompok bersenjata itu. Sementara Kopassus, Komnas HAM sedianya berkoordinasi Rabu kemarin.


Karena koordinasi kemarin gagal, Komnas HAM berencana mengagendakan pertemuan dengan Kopassus pekan depan. Komnas HAM, ungkap Siti, tengah berkoordinasi dengan Mabes TNI. "Agar Komnas HAM diizinkan berkoordinasi dengan Kopassus," paparnya.


Komnas HAM membutuhkan keterangan Kopassus menyangkut kejadian di Lapas Cebongan dan juga keluarga korban Serka Heru Santosa, anggota Den Intel Kodam IV Diponegoro. Seperti diketahui, ditembaki di Lapas Cebongan merupakan tersangka kasus pengeroyokan Heru.


Heru tewas ditusuk salah satu tersangka di Hugo's Cafe Yogyakarta, 19 Maret lalu. "Ya koordinasi semua terkait kasus di Lapas Cebongan dan pengeroyokan di cafe," tukasnya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya