Tersangka Pengeroyok Kapolsek Dolok Pardemean Bertambah

Jenazah Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan
Sumber :
  • ANTARA/Septianda Perdana
VIVAnews - Kapolisian Resor Simalungun kembali menetapkan dua tersangka dalam kasus pengeroyokan Kapolsek Dolok Pardemean, Ajun Komisaris Andar Siahaan, hingga tewas. Sebelumnya, polisi telah menetapkan 14 tersangka diantaranya bernama Tamara, istri juru tulis togel yang menjadi target penangkapan polisi. 
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Agus Rianto menyatakan, meski telah menetapkan 16 tersangka, tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus tersebut.
Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa

"Info terakhir yang kami peroleh lebih dari 100 orang ditangkap. Dari jumlah tersebut ada 16 tersangka yang diduga ada keterkaitan erat dengan kejadian," ujar Agus dalam jumpa pers di kantornya, Kamis, 28 Maret 2013.
Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi

Sebanyak 16 tersangka itu diketahui sebagai pelaku pengeroyokan, dan ada juga sebagai provokator. Keberingasan massa dipicu teriakan maling dari Tamara ditujukan kepada kapolsek yang tengah berupaya menangkap suaminya yang bandar judi.

"Jadi istri pelaku perjudian tersebut kami tangkap. Nanti dari 16 orang itu akan dipilah-pilah peran masing-masing," kata Agus.

Agus menjelaskan peristiwa pengeroyokan tersebut, awalnya pada Rabu 27 Maret 2013 sekitar pukul 20.00 WIB, Kapolsek menerima informasi masyarakat terkait ada kegiatan perjudian. Mendapat informasti tersebut, Kapolsek beserta anggota datang ke lokasi, dan memang ditemukan seseorang yang diduga terlibat dalam permainan tersebut.

Pelaku atas nama YS, saat ditangkap ada barang bukti berupa 1 telepon seluler berikut nomor-nomor yang terkait kegiatan judi. "Setelah anggota kami melkaukan penangkapan, istri pelaku memprovokasi masyarakat dengan meneriakan para anggota itu sebagai pencuri," ujarnya.

Secara spontan, masyarakat melakukan kekerasan kepada Kapolsek dan anggotanya. Ketiga anggota menemani berhasil menyelamatkan diri, namun Kapolsek dikeroyok masyarakat hingga meninggal dengan menderita luka di bagian belakang kepala akibat benda tumpul dan benda keras.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya