Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Wiranto kembali menyinggung serangan "misterius" Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhir pekan lalu. Dia menegaskan bahwa insiden yang menewaskan empat tahanan tersebut tidak bersifat abu-abu atau dalam kegelapan.
"Saya minta kejujuran semua pihak. Sebab yang bunuh tidak mungkin setan gentayangan," katanya saat jumpa pers bersama politisi Lily Wahid di kantor Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Jakarta, Kamis 28 Maret 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
"Saya minta kejujuran semua pihak. Sebab yang bunuh tidak mungkin setan gentayangan," katanya saat jumpa pers bersama politisi Lily Wahid di kantor Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Jakarta, Kamis 28 Maret 2013.
Baca Juga :
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
Menurut Wiranto, tidak sulit mengungkap kasus tersebut. Selain jumlah penyerang yang jelas, yakni 17 orang, senjatanya dan aksinya juga begitu jelas. "Berarti yang membunuh itu manusia betulan. Pasti ada asal usulnya. Dan pasti di Indonesia karena Cebongan," ujar Wiranto.
Ketua Umum Partai Hanura itu melanjutkan jika ada kejujuran dari semua pihak, khususnya yang mempunyai anggota dan akses terhadap senjata, pasti pelakunya ketemu. Sekarang ini, lanjutnya, persoalannya terletak pada mau apa tidak dan bukan bisa atau tidak.
"Saya ketika menjadi Panglima TNI pernah mengalami hal serupa. Dan bila keberanian untuk jujur itu muncul, cepat terungkap," tutupnya.
Sebelumnya Wiranto mengatakan bahwa dia bisa menyelesaikan kasus ini . "Serahkan pada saya satu hari saya bongkar," kata dia, Rabu lalu. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Wiranto, tidak sulit mengungkap kasus tersebut. Selain jumlah penyerang yang jelas, yakni 17 orang, senjatanya dan aksinya juga begitu jelas. "Berarti yang membunuh itu manusia betulan. Pasti ada asal usulnya. Dan pasti di Indonesia karena Cebongan," ujar Wiranto.
