Sumber :
- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews -
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana menilai kepercayaan masyarakat kepada Polri saat ini agak menurun. Oleh karena itu, penyelidikan terhadap kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sangat penting demi reputasi kepolisian.
"Kepercayaan kepada kepolisian menurun dilihat dari maraknya aksi main hakim sendiri," kata Denny kepada wartawan, Selasa 2 April 2013. Menurutnya, ketidakpercayaan tersebut akan teratasi jika polisi bisa mengungkap peristiwa brutal tersebut dengan proses hukum yang normal.
"Kepercayaan kepada kepolisian menurun dilihat dari maraknya aksi main hakim sendiri," kata Denny kepada wartawan, Selasa 2 April 2013. Menurutnya, ketidakpercayaan tersebut akan teratasi jika polisi bisa mengungkap peristiwa brutal tersebut dengan proses hukum yang normal.
Lapas Cebongan diserbu 17 orang bersenjata lengkap, Sabtu 23 Maret lalu. Setelah menganiaya sipir, mereka kemudian menembaki empat tahanan titipan Polda DIY. Keempat tahanan itu terlibat kasus pengeroyokan hingga tewas anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bernama Heru Sentosa. (
Denny menilai, pengungkapan kasus ini juga menjadi ajang pembuktian bagi polisi bahwa mereka bisa. "Sehingga kepercayaan kepada polisi tumbuh dan hal-hal main hakim sendiri berkurang. Sebab penegak hukum sudah bekerja dengan baik," ujarnya.
TNI Ikut Menyelidiki
Denny menegaskan bahwa tidak ada masalah dengan keterlibatan TNI dalam proses penyelidikan dan investigasi kasus penyerbuan itu. TNI, katanya, hanya bersifat membantu tugas kepolisian.
"KSAD ingin membantu, kenapa harus dipandang sebagai menghalangi? Kalau KSAD menegaskan karena ada indikasi TNI, jadi ingin membantu polisi kenapa tidak boleh? Seharusnya mereka bersinergi. Kalau bukti mengarah ke situ maka prosesnya lebih lancar," urainya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengungkapkan bahwa pihaknya membentuk kasus penyerangan dan penembakan di Lapas Cebongan. "Hasil temuan sementara (polisi) ada keterlibatan anggota TNI AD," ujar Pramono Edhi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lapas Cebongan diserbu 17 orang bersenjata lengkap, Sabtu 23 Maret lalu. Setelah menganiaya sipir, mereka kemudian menembaki empat tahanan titipan Polda DIY. Keempat tahanan itu terlibat kasus pengeroyokan hingga tewas anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bernama Heru Sentosa. (